Oleh: Muhammad
ArRayyan
Dalam menggapai
suatu tujuan dalam hidup, tidak semuanya mudah. Pastinya ada suatu proses yang
mengiringi penggapaian tujuan tersebut. Sebuah proses tentunya tidak semua
berjalan cepat dengan tuntas. Pasti berjalan sedikit demi sedikit, perlahan
hingga berhasil menguasai tujuan itu.
Hal ini telah saya
alami sendiri selama mengarungi kehidupan berilmu di akademi Da’wah Indonesia
ini. Disini saya banyak mengalami
hambatan demi hambatan pada mulanya. Karena bertolak belakang darin apa yang
disampaikan oleh ust Ridho dan latar belakang saya yang bisa dibilang penuh
dengan kemaksiatan. Ustadz Ridho menawarkan kepada saya untuk melanjutkan
kuliah ke ADI. Berulang-ulang saya
menanyakan apakah itu pondok? Beliau pun menjawab bukan, ini kampus dengan
jurusan da’wah. Bukan pondok. Tujuan saya menanyakan hal itu adalah karena pada
waktu itu saya sudah merasa bosan terkekang didalam pondok pesantren selama 6
tahun. Beserta dengan segenap peraturan yang berbuah ketertiban dan
kedisiplinan.
Tahapan demi
tahapan yang dinamakan dengan sebuah proses itu pun saya lalui secara perlahan.
hingga Allah memberikan secercah hidayah kepada saya agar mematahkan
pikiran-pikiran saya yang menyuruh untuk menyerah dan enyah dari sini. Allah
membuka pikiran saya agar bertekad dan meyakini bahwa da’wah adalah sebuah
keutamaan bagi setiap Muslim. Maka saya pun mulai meninggalkan segala
kemaksiatan seperti pacaran, mendengarkan music dan penyakit-penyakit perusak
moral seorang pemuda. Saya mulai
menyukai dan bersemangat mempelajari ilmu-ilmu Islam, hal-hal baru,
wawasan-wawasan baru dalam Islam, Belajar bahasa Arab lebih dalam, menghafal
Alquran dan sebagainya. Itu semua saya alami dalam proses saya selama satu
tahun.
Memasuki tahun kedua, ada hal-hal yang menjadi
hambatan buat saya yaitu dalam hal
belajar bahasa arab. Secara pribadi saya merasa tidak semangat lagikarenasystem
mengajar yang berbeda dan mulai kendor. Karena guru yang bersangkutan
merasa bahwa kami semua belum siap untuk melanjutkan ketahap berikutnya. Beliau
tidak menekankan kami dan seluruh mahasiswa agar menghapal kosa kata
sebagaimana guru yang lalu sangat menekankan bahkan memaksa agar menghafal
seluruh kosakata bahasa Arab tersebut. Alangkah terkajutnya saya ketika mengetahuio
bahwa anak-anak semester satu dengan sekejap telah mengkhatamkan buku tahap 1.
Padahal mereka dalam hal dasar seperti menghitung pun tidak bisa. bagaimana mau
menjadikan “berbahasa Arab pasif/aktif” sebuah visi/misi yang tertera dalam
brosur yang telah beredar?
Kemudian ada
hambatan kecil yang membuat saya kaget yaitu peraturan yang tiba-tiba berubah
seolah-olah telah menjadikan ADI yang kami meyakini bahwa ini adalah dulunya
sebuah kampus layaknya kampus-kampus lainya, menjadi sebuah pondok pesantren.
Memang ini adah suatu kebijakan yang sangat baik dan sangat bermanfaat bagi kita
semua. Akan tetapi jika terlalu ditekankan maka hasilnya akan tidak seperti
yang diharapkan.
Saya juga menghargai dan menghormati musyrif dan mudir. Dan peraturan-peraturan baru yang mulai bermunculan karena situasidan kondisi yang mengharuskan diadakannya sebuah peraturan tersebut. Dan saya siap menjalani segala peraturan yang diberikan, dan siap menerima sanksi jika yang saya lakukan adalah pelanggaran. Jika saya complain bahkan protes,hingga menghina-hina mudir atau musyrif, berarti saya belum sadar siapa saya disini dan saya tidak menghormati dan menghargai.
Saya juga menghargai dan menghormati musyrif dan mudir. Dan peraturan-peraturan baru yang mulai bermunculan karena situasidan kondisi yang mengharuskan diadakannya sebuah peraturan tersebut. Dan saya siap menjalani segala peraturan yang diberikan, dan siap menerima sanksi jika yang saya lakukan adalah pelanggaran. Jika saya complain bahkan protes,hingga menghina-hina mudir atau musyrif, berarti saya belum sadar siapa saya disini dan saya tidak menghormati dan menghargai.
Ini semua adalah
suatu proses menuju suatu pencapaian tujuan satu, yaitu menjadi Da’I ilallah,
menjadi orang yang berguna bagi orang lain, menjadi kebanggaan orang tuadan
tentunya meraih Rahmat Allah dengan ketaqwaan dan menggapai kenikmatan
surge-Nya kelak di akhirat.
Mungkin demikian
yang bisa saya paparkan, harap dimaklumi karena saya , pemikiran saya , masih
sangat terbatas dan masih perlu bimbingan lebih dalam lagi. Mohonn
maafsebesar-besarnya atas ketidak sesuaian kata-kata saya dalam pemaparan
tersebut. Semoga segala tujuan ini berada dalam izin dan keberkahan Allah
.

Posting Komentar