photo 00b32bbeda6f4a26ab5b4d2d03f7d9e4_zpsa0598be6.jpg
Diberdayakan oleh Blogger.

All Post

Latest Post

LAZIS Dewan Da'wah Salurkan Zakat Fitrah Muslim Jerman ke Nusantara

Written By ADI LAMPUNG on Rabu, 05 Agustus 2015 | 21.49

 
ADI Lampung | “Alhamdulillah, kebeneran banget. Emang kita lagi perlu,” ujar Mak Iti (53), salah satu penerima beras zakat fitrah yang dibagikan LAZIS Dewan Da’wah di kampung Pondokmiri, Desa Rawakalong, Kec Gunungsindur, Kab Bogor, Ahad (21/6).
Ma Iti satu diantara ratusan keluarga mustahik Nusantara penerima beras zakat fitrah kaum muslimin Jerman.
Menurut Mazhab Hanafiah, zakat fitrah dapat ditunaikan 1-2 tahun sebelum jatuh temponya (fajar Idul Fitri). Berpedoman pada pendapat ini, umat Muslim Jerman melalui LSM Muslime Helfen Germany (MHG) mengirim zakat fitrahnya ke LAZIS Dewan Da’wah untuk disampaikan kepada mustahik di Indonesia.
Menurut Mazhab Syafiiyah, zakat fitrah dapat disalurkan mulai awal Ramadhan. Maka, sejak pekan pertama Ramadhan 1436 H, zakat fitrah dari Jerman itu terdistribusikan kepada yang berhak. Penyaluran dilakukan oleh para da’i Dewan Da’wah yang tersebar di pelosok Nusantara.
‘’Alhamdulillah, beras sudah dibagikan kepada 50 keluarga mualaf suku Akit. Mereka senang, karena beras yang layak di sini cukup mahal harganya,’’ lapor Ustadz Alan Ruslan yang sedang berda’wah di Desa Sonde, Kec Rangsang Pesisir, Kab Kepulauan Meranti, Riau.
Kabar gembira serupa disampaikan Ustadz Bey Arifin yang berda’wah di Desa Cigeulis, Kec Cigeulis, Kab Pandeglang, Banten.
Sebanyak 150 keluarga dhuafa di Desa Cisampih, Kecamatan Dawuan, Kabupaten Subang, Jawa Barat, juga kebagian beras. Zakat fitrah disampaikan Kafilah Da’wah Mahasiswi Sekolah Tinggi Ilmu Da’wah (STID) Mohammad Natsir yang sedang pengabdian Ramadhan di sini sejak 9 Juni 2015.
Sedang Kafilah Da’wah Mahasiswa STID Natsir membagi 150 paket zakat fitrah di daerah Lampung Timur. Jumlah yang sama dibagikan Kafilah Da’wah Mahasiswa ADI (Akademi Da’wah Indonesia) Lampung di daerah Pesawaran.
’Kami insya Allah akan membagi beras zakat fitrah ke masyarakat mualaf suku Akit sepekan jelang Idul Fitri nanti,’’ lapor Ustadz Arifuddin dari Desa Selat Akar, Kec Tasik Putri Puyu, Kab Kepulauan Meranti, Riau. [nurbowo/adivammar/voa-islam.com]

Dewan Dakwah Lepas Da’i Ramadhan ke Pelosok Nusantara

 Tausiyah dari KH Syuhada Bahri di hadapan Dai
ADI Lampung | JAKARTA,  – Seperti tahun-tahun sebelumnya, Ramadhan tahun 2015 (1436 H) ini Dewan Dakwah kembali mengirimkan da’i ke pedalaman. Ketua Umum Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia Ustadz Syuhada Bahri mengungkapkan, sebanyak 90 da’i ditugaskan untuk mendampingi masyarakat guna memakmurkan Ramadhan 1436 H.
Para da’i muda tersebut merupakan mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Dakwah (STID) Mohammad Natsir Jakarta dan Surabaya, serta Akademi Dakwah Indonesia (ADI) Lampung. Keduanya merupakan lembaga pendidikan kader dakwah yang dikelola Dewan Dakwah.
Ketua Bidang Pendidikan Dewan Dakwah, Dr Muhammad Noer, menjelaskan, pengiriman da’i Ramadhan tersebut melalui Program Kafilah Dakwah STID M Natsir yang merupakan program tahunan di bawah Pembantu Ketua III Bidang Kemahasiswaan dan Pembinaan.
‘’Kegiatan ini dilaksanakan pada semester V Program Intensif selama 1-2 bulan yang bersifat wajib bagi setiap angkatan. Lokasi program ditentukan berdasarkan masukan dari peserta Kafilah Dakwah danstake-holder kampus lainnya,’’ papar M Noer. Ia menambahkan, daerah yang dipilih terkategori daerah pedesaan, pedalaman, muslim minoritas, daerah transmigrasi, perbatasan, dan daerah yang secara umum minus kondisinya.
Pengelepasan Kafilah Dakwah dilakukan pada Senin, 8 Juni 2015, di Masjid Baitul Ihsan Bank Indonesia, Jakarta Pusat.
Hadir dalam acara tersebut, Ketua Umum Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia KH Syuhada Bahri, Direktur Eksekutif LAZIS Dewan Dakwah Ade Salamun, dan para peserta Program Kafilah Dakwah.
Penglepasan da’i Ramadhan juga dilakukan pada Selasa, 9 Juni 2015, di kantor BNI Syariah, Jakarta Pusat. Acara ini dihadiri KH Syuhada Bahri dan Direktur Risiko dan Kepatuhan BNI Syariah Acep Riana Jayaprawira serta Bambang Sutrisno, Ketua Yayasan Hasanah Titik.
Pada penglepasan itu, Manajemen Masjid Baitul Ihsan dan BNI Syariah menyerahkan bantuan dana untuk membiayai Program Kafilah Dakwah.
Selanjutnya, sebanyak 38 da’i mahasiswa STID Natsir Jakarta akan ditempatkan di daerah Lampung Timur dan Sambas, Kalimantan Barat. Sedang 25 mahasiswi mendampingi warga di daerah Subang, Jawa Barat. ‘’Sebanyak 12 mahasiswa STID Natsir Surabaya akan bertugas di sejumlah daerah di Jawa Timur,’’ ungkap Ketua LAZIS Dewan Dakwah Jawa Timur, Ustadz Sudarno Hadi.
Ketua LAZIS Dewan Dakwah Lampung, Ustadz Sonhaji, mengatakan, 15 mahasiswa ADI Lampung diterjunkan ke daerah Kabupaten Pesawaran.
‘’Para da’i mahasiswa bertugas membina spiritual masyarakat setempat, juga melakukan advokasi kebutuhan sosial-ekonominya. Khusus Ramadhan, mereka mengajak warga setempat menghidupkan Ramadhan dengan amal ibadah,’’ terang Ketua STID Mohammad Natsir, Ustadz Misbahul Anam.
Sebelum diberangkatkan jelang awal Ramadhan ini, para peserta Program Kafilah Dakwah mengikuti pelatihan pembekalan yang diselenggarakan di kampus masing-masing dan LAZIS Dewan Dakwah. Materi pelatihan meliputi orientasi dan pemetaan dakwah, komunikasi massa, penyusunan progress and reporting, dan pelatihan lifeskill praktis.
Untuk mendukung kerja dakwah para da’i pedalaman tersebut, LAZIS Dewan Dakwah mengajak masyarakat menyalurkan zakat dan infak melalui program-program seperti ifthor (bukber) Ramadhan, santunan sembako, bingkisan Idul Fitri, wakaf Qur’an, pelatihan ketrampilan, pesantren kilat, dan Mabit I’tikaf Lailatul Qodar.
Partisipasi silakan menghubungi 021-31901233 atau SMS 0858-8282-4343. Rekening Bank Muamalat Indonesia (BMI) no 301-007-1846 atas nama LAZIS Dewan Dakwah. (MuslimDayli)

Dewan Dakwah Kirim Dai ke Pedalaman

 
Seperti tahun-tahun sebelumnya, Ramadan tahun 2015 (1436 H) ini Dewan Dakwah kembali mengirimkan da’i ke pedalaman. Ketua Umum Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia Ustadz Syuhada Bahri seperti dikutip dari Muslimdaily mengungkapkan, sebanyak 90 da’i ditugaskan untuk mendampingi masyarakat guna memakmurkan Ramadan 1436 H.
Para da’i muda tersebut merupakan mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Dakwah (STID) Mohammad Natsir Jakarta dan Surabaya, serta Akademi Dakwah Indonesia (ADI) Lampung. Keduanya merupakan lembaga pendidikan kader dakwah yang dikelola Dewan Dakwah.
"Kegiatan ini dilaksanakan pada semester V Program Intensif selama 1-2 bulan yang bersifat wajib bagi setiap angkatan. Lokasi program ditentukan berdasarkan masukan dari peserta Kafilah Dakwah dan stake-holder kampus lainnya," papar Ketua Bidang Pendidikan Dewan Dakwah Dr Muhammad Noer.
Ia menambahkan, daerah yang dipilih terkategori daerah pedesaan, pedalaman, muslim minoritas, daerah transmigrasi, perbatasan, dan daerah yang secara umum minus kondisinya.
Pelepasan Kafilah Dakwah dilakukan pada Senin, 8 Juni 2015, di Masjid Baitul Ihsan Bank Indonesia, Jakarta Pusat.
Hadir dalam acara tersebut, Ketua Umum Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia KH Syuhada Bahri, Direktur Eksekutif LAZIS Dewan Dakwah Ade Salamun, dan para peserta Program Kafilah Dakwah.
Pelepasan da’i Ramadan juga dilakukan pada Selasa, 9 Juni 2015, di kantor BNI Syariah, Jakarta Pusat. Acara ini dihadiri KH Syuhada Bahri dan Direktur Risiko dan Kepatuhan BNI Syariah Acep Riana Jayaprawira serta Bambang Sutrisno, Ketua Yayasan Hasanah Titik.
Pada pelepasan itu, Manajemen Masjid Baitul Ihsan dan BNI Syariah menyerahkan bantuan dana untuk membiayai Program Kafilah Dakwah.
Selanjutnya, sebanyak 38 da’i mahasiswa STID Natsir Jakarta akan ditempatkan di daerah Lampung Timur dan Sambas, Kalimantan Barat. Sedang 25 mahasiswi mendampingi warga di daerah Subang, Jawa Barat.
"Sebanyak 12 mahasiswa STID Natsir Surabaya akan bertugas di sejumlah daerah di Jawa Timur," ungkap Ketua LAZIS Dewan Dakwah Jawa Timur, Ustadz Sudarno Hadi.
Ketua LAZIS Dewan Dakwah Lampung, Ustadz Sonhaji, mengatakan, 15 mahasiswa ADI Lampung diterjunkan ke daerah Kabupaten Pesawaran.
"Para da’i mahasiswa bertugas membina spiritual masyarakat setempat, juga melakukan advokasi kebutuhan sosial-ekonominya. Khusus Ramadan, mereka mengajak warga setempat menghidupkan Ramadan dengan amal ibadah," terang Ketua STID Mohammad Natsir, Ustadz Misbahul Anam.
Sebelum diberangkatkan jelang awal Ramadan ini, para peserta Program Kafilah Dakwah mengikuti pelatihan pembekalan yang diselenggarakan di kampus masing-masing dan LAZIS Dewan Dakwah. Materi pelatihan meliputi orientasi dan pemetaan dakwah, komunikasi massa, penyusunan progress and reporting, dan pelatihan lifeskill praktis. (Metro Sulawesi)

Dewan Dakwah Lepas 90 Dai Ramadhan ke Pedalaman

Dewan Dakwah Lepas 90 Dai Ramadhan ke Pedalaman
ADI Lampung – Seperti tahun-tahun sebelumnya, Ramadhan tahun 2015 (1436 H) ini Dewan Dakwah kembali mengirimkan da’i ke pedalaman. Ketua Umum Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia Ustadz Syuhada Bahri mengungkapkan, sebanyak 90 da’i ditugaskan untuk mendampingi masyarakat guna memakmurkan Ramadhan 1436 H.
Para da’i muda tersebut merupakan mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Dakwah (STID) Mohammad Natsir Jakarta dan Surabaya, serta Akademi Dakwah Indonesia (ADI) Lampung. Keduanya merupakan lembaga pendidikan kader dakwah yang dikelola Dewan Dakwah.
Ketua Bidang Pendidikan Dewan Dakwah, Dr Muhammad Noer, menjelaskan, pengiriman da’i Ramadhan tersebut melalui Program Kafilah Dakwah STID M Natsir yang merupakan program tahunan di bawah Pembantu Ketua III Bidang Kemahasiswaan dan Pembinaan.
Taushiyah KH Syuhada Bahri
‘’Kegiatan ini dilaksanakan pada semester V Program Intensif selama 1-2 bulan yang bersifat wajib bagi setiap angkatan. Lokasi program ditentukan berdasarkan masukan dari peserta Kafilah Dakwah dan stake-holder kampus lainnya,’’ papar M Noer. Ia menambahkan, daerah yang dipilih terkategori daerah pedesaan, pedalaman, muslim minoritas, daerah transmigrasi, perbatasan, dan daerah yang secara umum minus kondisinya.
Pelepasan Kafilah Dakwah dilakukan pada Senin, 8 Juni 2015, di Masjid Baitul Ihsan Bank Indonesia, Jakarta Pusat.
Hadir dalam acara tersebut, Ketua Umum Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia KH Syuhada Bahri, Direktur Eksekutif LAZIS Dewan Dakwah Ade Salamun, dan para peserta Program Kafilah Dakwah.
Pelepasan da’i Ramadhan juga dilakukan pada Selasa, 9 Juni 2015, di kantor BNI Syariah, Jakarta Pusat. Acara ini dihadiri KH Syuhada Bahri dan Direktur Risiko dan Kepatuhan BNI Syariah Acep Riana Jayaprawira serta Bambang Sutrisno, Ketua Yayasan Hasanah Titik.
Pada kesempatan itu, Manajemen Masjid Baitul Ihsan dan BNI Syariah menyerahkan bantuan dana untuk membiayai Program Kafilah Dakwah.
Selanjutnya, sebanyak 38 da’i mahasiswa STID Natsir Jakarta akan ditempatkan di daerah Lampung Timur dan Sambas, Kalimantan Barat. Sedang 25 mahasiswi mendampingi warga di daerah Subang, Jawa Barat. ‘’Sebanyak 12 mahasiswa STID Natsir Surabaya akan bertugas di sejumlah daerah di Jawa Timur,’’ ungkap Ketua LAZIS Dewan Dakwah Jawa Timur, Ustadz Sudarno Hadi.
Penglepasan di BNI Syariah
Ketua LAZIS Dewan Dakwah Lampung, Ustadz Sonhaji, mengatakan, 15 mahasiswa ADI Lampung diterjunkan ke daerah Kabupaten Pesawaran.
‘’Para da’i mahasiswa bertugas membina spiritual masyarakat setempat, juga melakukan advokasi kebutuhan sosial-ekonominya. Khusus Ramadhan, mereka mengajak warga setempat menghidupkan Ramadhan dengan amal ibadah,’’ terang Ketua STID Mohammad Natsir, Ustadz Misbahul Anam.
Sebelum diberangkatkan jelang awal Ramadhan ini, para peserta Program Kafilah Dakwah mengikuti pelatihan pembekalan yang diselenggarakan di kampus masing-masing dan LAZIS Dewan Dakwah. Materi pelatihan meliputi orientasi dan pemetaan dakwah, komunikasi massa, penyusunan progress and reporting, dan pelatihan lifeskill praktis.
Untuk mendukung kerja dakwah para da’i pedalaman tersebut, LAZIS Dewan Dakwah mengajak masyarakat menyalurkan zakat dan infak melalui program-program seperti ifthor (bukber) Ramadhan, santunan sembako, bingkisan Idul Fitri, wakaf Qur’an, pelatihan ketrampilan, pesantren kilat, dan Mabit I’tikaf Lailatul Qodar.
Partisipasi silakan menghubungi 021-31901233 atau SMS 0858-8282-4343. Rekening Bank Muamalat Indonesia (BMI) no 301-007-1846 atas nama LAZIS Dewan Dakwah. (Kiblat.net)

ADI Lampung Lepas Kafilah Dakwah

 
METRO -- Akademi Dakwah Indonesia (ADI) Lampung melepas kafilah dakwah angkatan IV di Masjid Kampus setempat, di Margodadi, Metro Selatan, Minggu (7/6/2015). Sebanyak 17 kafilah yang dilepas akan ditugaskan di Kabupaten Pesawaran selama bulan Ramadan. Penglepasan kafilah dakwah ini dihadiri Ketua Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia Pusat KH Syuhada Bahri, Lc, Ketua Bidang Pendidikan Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia Pusat Dr Mohammad Noer, dan Ketua Biro Dikti Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia Dr Imam Zamroji, MA serta dihadiri juga pengurus Dewan Dakwah dan para dai kabupaten/kota se-Provinsi lampung.
Penglepasan kafilah dakwah ini juga dilanjutkan dengan tablig akbar dengan tema “Persiapan hidup sesudah mati” yang disampaikan Ketua Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia Pusat KH Syuhada Bahri, Lc. Inti dari ceramah yang disampaikan, yaitu beramallah dengan amalan yang terus mengalir pahalanya sehingga dapat mempersiapkan kita dari sebuah kehidupan yang ada setelah kematian. Rangkaian agenda ini juga ditutup dengan penggalangan dana untuk kaderisasi dai Akademi Dakwah Indonesia (ADI) oleh pembina Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia Kota Mettro Ustaz H Al Fuadi Rusli.
Sebagai bagian dari elemen Masyarakat dan pelopor keutuha Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), Dewan Dakwah bertekad menjaga keutuhan NKRI. Dewan Dakwah bertekad secara nasional mencangkan program Selamatkan Indonesia dengan dakwah. Sedangkan Dewan Dakwah Provinsi Lampung mencanangklan program Satu desa satu dai, dan Dewan Dakwah Kota Metro menurunkan pada program Dewan Dakwah mengakar di masyarakat.
Menghadapi bulan Ramadan 1436 Hijriah, Dewan Dawah Kota Metro merencanakan program Safari dakwah, Kafilah dakwah, Buka bersama, dan Iktikaf bersama yang dilaksanakan di masjid-Masjid yang ditempatkan khatib-khatib dari Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia Kota Metro. Sumber Lampost

Pembuat Wabsite ADI Lampung

Written By ADI LAMPUNG on Jumat, 23 Mei 2014 | 18.38


 Amriadi Gampong Masjid


Website ini di design oleh Amriadi gampong masjid  dari aceh atas pengabdiannya pada ADI Lampung. url pertama www.adimetro.blogspot.com tetapi pada tangal 17 april 2014 diubah design, url menjadi www.adilamp.blogspot.com sebagai alat komunikasi dan dakwah ADI Lampung

DESKRIPSI MATA KULIAH AKADEMI DA’WAH INDONESIA

Written By ADI LAMPUNG on Kamis, 15 Mei 2014 | 20.10


1.    Ilmu Tauhid I
Mata kuliah ini diselenggarakan agar mahasiswa memiliki pemahaman yang benar terhadap pokok-pokok akidahnya yang bersumber kepada al-Qur’an dan Hadits menurut pemahaman para sahabat dan para ulama yang mengikutinya.Diharapkan pula dari mata kuliah ini mahasiswa mampu menjadikannya sebagai landasan berfikir dalam melihat dan menimbang fenomena penyimpangan akidah di masyarakat sehingga mampu untuk membimbingnya. Mata kuliah Ilmu Tauhid I membahas seputar; tauhid rububiyah, tauhid uluhiyah, tauhid asma wa sifat, al wala’ wal bara’, iman serta rukun-rukunnyadengan merujuk kepada buku Kitab At Tauhid karya Prof. Dr. Soleh bin Fauzan al Fauzan pada Jilid ke I dan sebahagian dari Jilid II.
Referensi;
·         Wajib;
1.    Syaikh Abdullah bin Alu Syaikh, Fathul Majid Syarah Kitab at Tauhid
2.    Syaikh Shâlih bin Fauzan bin ‘Abdullâh al Fauzan, ‘Aqîdah at Tauhîd, Riyadh: Mu’assasah al Khoiriyyah, tt
3.    Syaikh Abdul ‘Aziz bin Abdullah bin Bâz, et. All.,Fatâwâ al ‘Aqidah, Mesir: Al Maktabah At Tufiqiyyah, tt
4.    M. Natsir, Islam dan Akal Merdeka, Jakarta: Media Da’wah, 1988
·         Pendukung;
5.    Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah, Majmû’ al Fatâwâ, Ttp.. Majlis a Islamî Al Asiwwai, Lajnah ad ad’awah wa at Ta’lîm
6.    Syaikh Muhammad bin ‘Abdul Wahhâb, Kasyfu as Syubuhât fî at Tauhîd, Dimuraja’ah oleh As salayî Syahîd Muhammad Munîr ad Dimasyqî al Azharî, tt
7.    Imam Al Ghazali, Munqiz min ad Dhalal, Kairo: Daar Al Fikr Al Arabi
8.    Al Imâm Ibnu Qayyim, Madârijus Sâlikîn baina Manâzil Iyyâka Na’budu wa Iyyâka Nasta’în. Beirut: Dâr Al jîl
9.    Al Imâm Ibnu Qayyim Al Jauziyah, Al Fawâ’id, Cairo: Az Zahrâ’ lil I’lâm al ‘Arabî.

 1.    Ilmu Tauhid II
Mata kuliah ini diselenggarakan agar mahasiswa memiliki pemahaman yang benar terhadap pokok-pokok akidahnya yang bersumber kepada al-Qur’an dan Hadits menurut pemahaman para sahabat dan para ulama yang mengikutinya.Diharapkan pula dari mata kuliah ini mahasiswa mampu menjadikannya sebagai landasan berfikir dalam melihat dan menimbang fenomena penyimpangan akidah di masyarakat sehingga mampu untuk membimbingnya. Mata kuliah Ilmu Tauhid I membahas seputar; Iman kepada hari akhir,  qadha dan qadhar, pengaruh iman dalam kehidupan, penyimpangan iman di masyarakat,pembatal-pembatal keimanan, konsep bid’ah, I’tiqad terhadap Rasulullah/Ahlulbait/para sahabat, dengan merujuk kepada buku Kitab At Tauhid karya Prof. Dr. Soleh bin Fauzan al Fauzanpada sebahagian Jilid II sampai dengan akhir jilid III.
Referensi;
·         Wajib;
1.    Syaikh Abdullah bin Alu Syaikh, Fathul Majid Syarah Kitab at Tauhid
2.    Syaikh Shâlih bin Fauzan bin ‘Abdullâh al Fauzan, ‘Aqîdah at Tauhîd, Riyadh: Mu’assasah al Khoiriyyah, tt
3.    Syaikh Abdul ‘Aziz bin Abdullah bin Bâz, et. All.,Fatâwâ al ‘Aqidah, Mesir: Al Maktabah At Tufiqiyyah, tt
4.    M. Natsir, Islam dan Akal Merdeka, Jakarta: Media Da’wah, 1988
·         Pendukung;
5.    Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah, Majmû’ al Fatâwâ, Ttp.. Majlis a Islamî Al Asiwwai, Lajnah ad ad’awah wa at Ta’lîm
6.    Syaikh Muhammad bin ‘Abdul Wahhâb, Kasyfu as Syubuhât fî at Tauhîd, Dimuraja’ah oleh As salayî Syahîd Muhammad Munîr ad Dimasyqî al Azharî, tt
7.    Imam Al Ghazali, Munqiz min ad Dhalal, Kairo: Daar Al Fikr Al Arabi
8.    Al Imâm Ibnu Qayyim, Madârijus Sâlikîn baina Manâzil Iyyâka Na’budu wa Iyyâka Nasta’în. Beirut: Dâr Al jîl
9.    Al Imâm Ibnu Qayyim Al Jauziyah, Al Fawâ’id, Cairo: Az Zahrâ’ lil I’lâm al ‘Arabî.

2.    Studi Dasar Islam I
Mata kuliah ini disampaikan agar mahasiswa memahami kerangka berfikir dan bertindak yang Islami, serta memiliki komitmen yang tinggi dalam mewujudkan nilai-nilai islam diseluruh aspek kehidupan.  Mata Kuliah Studi Dasar Islam merupakan mata kuliah muatan lokal yang tergolong pada kelompok mata kuliah  Pengembangan Kepribadian  sebagai da`i ilaallah yang berisi pembahasan tentang; membangun visi hidup manusia yang benar, urgensi studi dasar Islam, ilmu dan thalab al-` ilmi, ma’rifatullah, ma’rifat ar-rasul, ma’rifat ad-din al-Islam, tolok ukur kebenaran, konsep islamisasi kehidupan.  Untuk Studi Dasar Islam I ini, materi yang diberikan dimulai dari membangun visi hidup yang benar hingga materi Ma’rifatullah.
Referensi:
·         Wajib;
1.        Tim SDI, Modul Studi Dasar Islam
2.        Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin, Syarah Ushul Al Tsalatsah
3.        M. Natsir, Hormatilah Identitas Kami, Bandung: Corps Muballigh Biro Penerbitan dan Penyiaran, 1969
4.        Said Hawwa, Al-Islam
·         Pendukung;
5.        M. Natsir, Berbahagialah Perintis, Jakarta: Sinar Hudaya, 1971
6.        M. Natsir, Baiklah Kita Berpahit-pahit, Jakarta: Dewan Dakwah Pusat, tt
7.        M. Natsir dan SU. Bayasut, Dari Medan Jihad, Surabaya, 1988
8.        Syaikh Abdullah bin Shalih Al Fauzan, Syarah Ushul Al tsalatsah
9.        Syaikh Abdullah bin Shalih Al Fauzan, Ittiba’ Rasulullah SAW
10.    Imam As Syathibi, Al I’tisham
11.     Adian Husaini, Islam Agama Wahyu,Jakarta; INSIST, 2012
12.     Syaikh Salim bin ‘Ied Al Hilali, Ilmu Ushul Bida’

1.    Studi Dasar Islam II
Mata kuliah ini disampaikan agar mahasiswa memahami kerangka berfikir dan bertindak yang Islami, serta memiliki komitmen yang tinggi dalam mewujudkan nilai-nilai Islam diseluruh aspek kehidupan. Mata Kuliah Studi Dasar Islam merupakan mata kuliah muatan lokal yang tergolong pada kelompok mata kuliah Pengembangan Kepribadian  sebagai da`i ilaallah yang berisi pembahasan tentang; membangun visi hidup manusia yang benar, urgensi studi dasar Islam, ilmu dan thalab al-` ilmi, ma’rifatullah, ma’rifat ar-rasul, ma’rifat ad-din al-Islam, tolok ukur kebenaran, konsep islamisasi kehidupan.  Untuk Studi Dasar Islam II ini, materi yang diberikan dimulai dari ma’rifat ar-rasul, ma’rifat ad-din al-Islam, tolok ukur kebenaran dan konsep islamisasi kehidupan.
Referensi:
·         Wajib;
1.        Tim SDI, Modul Studi Dasar Islam
2.        Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin, Syarah Ushul Al Tsalatsah
3.        M. Natsir, Hormatilah Identitas Kami, Bandung: Corps Muballigh Biro Penerbitan dan Penyiaran, 1969
4.        Said Hawwa, Al-Islam
·         Pendukung;
5.        M. Natsir, Berbahagialah Perintis, Jakarta: Sinar Hudaya, 1971
6.        M. Natsir,Baiklah Kita Berpahit-pahit, Jakarta: Dewan Dakwah Pusat, tt
7.        M. Natsir dan SU. Bayasut, Dari Medan Jihad, Surabaya, 1988
8.        Syaikh Abdullah bin Shalih Al Fauzan, Syarah Ushul Al tsalatsah
9.        Syaikh Abdullah bin Shalih Al Fauzan, Ittiba’ Rasulullah SAW
10.    Imam As Syathibi, Al I’tisham
11.     Adian Husaini, Islam Agama Wahyu,Jakarta; INSIST, 2012
12.     Syaikh Salim bin ‘Ied Al Hilali, Ilmu Ushul Bida’

2.    Dirasah Manhaj Ahlusunah wal Jama’ah
Mata kuliah ini disampaikan agar mahasiswa memahami urgensitas manhaj ahlu as-Sunnah wa al-jama’ah dalam memahami Islam dengan benar dan memberikan landasan untuk mengaplikasikan manhaj yang mulia ini dalam kehidupan. Mata kuliah ini juga menitik beratkan kepada sikap wasathiyah (pertengahan) dalam prinsip ahlusunnah terhadap fenomena ghuluw (berlebih-lebihan) di masyarakat Islam karna tidak memahami prinsip-prinsip ahlusunnah dengan benar. Mata kuliah ini meliputi pengertian tentang istilah-istilah manhaj ahlu as-Sunnah wa al-jama’ah, prinsip-prinsip manhaj ahlu as-Sunnah wa al-jama’ah dalam mengambil dalil dan memahaminya, serta kekhususan manhaj ahlusunnah wal jamaah dibandingkan dengan manhaj-manhaj yang ada.
Referensi:
·         Wajib;
1.    Muhammad bin Ibrahim Al Hamd, Aqidah Ahlu as Sunnah wal Jama’ah, Mafhumuha Khashaisuha wa Khasaisu Ahluha, Taqdim; Syaikh Abdullah bin Baz
2.    Ali Muhammad As Shalabi, Al Wasathiyah fi al Qur'an al Karim, Beirut; Dar al Ma'rifah, 2005
3.    Syaikh Shalih bin Fauzan bin Abdillah Al-Fauzan, Ushulu Ahlu Sunnah wa Al jama’ah
·         Pendukung;
4.    Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin,Al Sofwah al Islamiyah,
5.    Aboe Bakar Atjeh, Salaf, Solo: Ramadhani, 1967
6.    M. Nashiruddin Albani, At Tasfiyah wa At Tarbiyah
7.    Majmu’ Fatawa wa Rasa’il Syaikh Muhammad bin Shalih al Utsaimin, Saudi Arabia: Maktabah An Nasr li Tauzi’
8.    Salman bin Muhammad al Umari, Al Islam Dinul Wasathiyyah, Riyadh: Dar Tashwir
9.    Yusuf Al Qardhawi, Kalimaat fi al Wasathiyah fi al Islamiyyah, Dar As Syuruq

1.        Tazkiyatunafs I
Mata Kuliah ini diberikan dalam rangka memahami sekaligus mampu menerapkan dalam kehidupan sehari-hari teori-teori tazkiyatunnafs berdasarkan manhaj yang benar. Mata kuliah Tazkiyatunnafs ini tergolong kelompok mata kuliah pengembangan kepribadian yang mencakup : Pengantar kuliah Tazkiyatun Nafs, Nafs (Jiwa) Manusia, sifat dan keadaannya, Pondasi Aqidah dalam Tazkiyatun Nafs, Penyakit-Penyakit hati dan langkah penanggulangannya. Antara lain; Riya, Sombong dan Gundah/resah/cemas. Metode dan Sarana Tazkiyatun Nafs, Tazkiyatun Nafs melalui: Ilmu yang bermanfaat dan Ibadah shalat wajib, Shalat sunnah dan amal shaleh, Muhasabah, Taubat, Ikhlas, Sabar, Syukur, Tilawah al-Qur’an, Istigfar dan do’a, Pernikahan dan Persahabatan dengan orang shaleh, Mengingat kematian dan hari akhir. Mata Kuliah ini merujuk kepada pembahasan kitab Manhaj al Islamî fî Tazkiyah an Nafskarya Dr. Anis Ahmad Karzun.
Referensi;
·         Wajib;
1.    Ahmad Farid, Tazkiyatun Nafs, Konsep Penyucian Jiwa Menurut Ulama Salaf asshalih, Pustaka Arafah, 2004
2.    Sayyid Muhammad Nuh, Aafaat 'alat Thariq
3.    Syaikh Anas Ahmad Karzon, Manhaj Islami fi Tazkiyatun Nafs, Akbar Media, 2010
·         Pendukung;
4.    Ibnu Rajab al-Hambali, Ibnu Qayyim al-Jauziyyah, Imam al-Ghajali, Tazkiyatun Nafs, (Konsep Penyucian Jiwa Menurut Ulama Salafusshalih), Pustaka Arafah, 2004.
5.    Syaikh Ahmad Farid, al-Bahrur Ra’iq fi az-Zuhdi wa ar-Raqa’iq (Manajemen Qolbu Ulama Salaf), elba, 2008.
6.    Ibnu Qudamah al-Maqdisi, Mukhtasar Minhajul Qasidin.
7.    Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah, Tazkiyatun Nafs; Menyucikan Jiwa dan Menjernihkan Hati dengan Akhlak yang Mulia,Darus Sunnah, 2010.
8.    Muhammad Alu Zughair Abdul Lathief bin Hajis al-Ghamidy, Selamat Tinggal Kesedihan, Sukses Publising, 2011.
9.    Ibnu Qayyim al-Jauziyyah, al-Jawabul Kafi Liman Saa’la anid Dawaisy syafi atau Ad-Daa’ Wa ad-Dawa Macam-macan Penyakit Hati yang Membahayakan dan Resep Pengobatannya, Pustaka Imam Syafe’i, 2010.
10.    Syaikh Salim bin ‘Ied al-Hilali, Manajemen Qalbu Para Nabi Menurut al-Qur’an dan as-Sunnah, Pustaka Imam Syafe’i, 2005.
11.    Syaikh Salim bin ‘Ied al-Hilali, Tazkiyatun Nufus Para Nabi, Jakarta: 2010, Pustaka Imam Syafe’i
12.    Syaikh Salim bin ‘Ied al-Hilali, Hakekat Tawadhu dan Sombong Menurut al-Qur’an dan as-Sunnah, Jakarta:2010, Pustaka Imam Syafe’i
13.    Abdul Azhim bin Badawi al-Khalafi, 40 Karakteristik Mereka yang Dicintai Allah, Jakarta: Darul Haq, 2012
14.    Ibnul Jauzi, Shoidul Khotir; Cara Manusia Cerdas Menang dalam Hidup, Jakarta: Pustaka Maghfiroh

2.        Tazkiyatunafs II
Mata Kuliah ini diberikan dalam rangka memahami sekaligus mampu menerapkan dalam kehidupan sehari-hari teori-teori tazkiyatunnafs berdasarkan manhaj yang benar. Mata kuliah Tazkiyatunnafs II ini menitik beratkan kepada pembenahan sifat-sifat da’I yang negatif meliputi : Pengantar Tazkiyatun Nafus, Al-Futuur (الفتور), Al-Isti’jaal (الإستعجال), Al-I’jaabu bin Nufs (الإعجاب بالنفس), Al-Ghuruur (الغرور), At-Takabbur (التكبر), Itbaa’ al-Hawa (اتباع الهوى), Dhayyiq al-Afaq au qashra al-Nadzar(ضيق الأفق أو قصر النظر), Dha’fu au talasyii al-iltizaam (ضعف أو تلاشي الإلتزام), Al-Tafried fi ‘amal al-yaum wal al-lailah (التفريط فى عمل اليوم و الليلة), Al- Ghuluw fi ad-Dien (الغلو فى الدين), Faudhul al-waqtu (فوضى الوقت), Al-miraa’u aw al-Jadal (المراء والجدل), Al-ihtiqaaru aw al-inhizaamu an-Nafs (الإحتقار أو الإنهزام النفس), Al- Ghuluw fi ad-Dien (الغلو فى الدين), Faudhul al-waqtu(فوضى الوقت), Al-miraa’u aw al-Jadal (المراء والجدل),  dan Al-ihtiqaaru aw al-inhizaamu an-Nafs (الإحتقار أو الإنهزام النفس). Mata Kuliah ini bersumber kepada buku Afat ‘ala At Thariq karya Dr. Sayyid Muhammad Nuh.
Referensi;
·         Wajib;
1.    Ahmad Farid, Tazkiyatun Nafs, Konsep Penyucian Jiwa Menurut Ulama Salaf asshalih, Pustaka Arafah, 2004
2.    Sayyid Muhammad Nuh, Aafaat 'alat Thariq
3.    Syaikh Anas Ahmad Karzon, Manhaj Islami fi Tazkiyatun Nafs, Akbar Media, 2010


·         Pendukung;
4.    Ibnu Rajab al-Hambali, Ibnu Qayyim al-Jauziyyah, Imam al-Ghajali, Tazkiyatun Nafs, (Konsep Penyucian Jiwa Menurut Ulama Salafusshalih), Pustaka Arafah, 2004.
5.    Syaikh Ahmad Farid, al-Bahrur Ra’iq  fi az-Zuhdi wa ar-Raqa’iq (Manajemen Qolbu Ulama Salaf), elba, 2008.
6.    Ibnu Qudamah al-Maqdisi, Muhtasar Minhajul Qasidin.
7.    Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah, Tzjkitun Nafs; Menyucikan Jiwa dan Menjernihkan Hati dengan Akhlak yang Mulia, Darus Sunnah, 2010.
8.    Muhammad Alu Zughair Abdul Lathief bin Hajis al-Ghamidy, Selamat Tinggal Kesedihan, Sukses Publising, 2011.
9.    Ibnu Qayyim al-Jauziyyah, al-Jawabul Kafi Liman Saa’la anid Dawaisy syafi atau Ad-Daa’ Wa ad-Dawa Macam-macan Penyakit Hati yang Membahayakan dan Resep Pengobatannya, Pustaka Imam Syafe’i, 2010.
10.    Syaikh Salim bin ‘Ied al-Hilali, Manajemen Qalbu Para Nabi Menurut al-Qur’an dan as-Sunnah, Pustaka Imam Syafe’i, 2005.
11.    Syaikh Salim bin ‘Ied al-Hilali, Tazkiyatun Nufus Para Nabi, Jakarta: 2010, Pustaka Imam Syafi’i
12.    Syaikh Salim bin ‘Ied al-Hilali, Hakekat Tawadhu dan Sombong Menurut al-Qur’an dan as-Sunnah, Jakarta:2010, Pustaka Imam Syafe’i
13.    Abdul Azhim bin Badawi al-Khalafi, 40 Karakteristik Mereka yang Dicintai Allah, Jakarta: Darul Haq, 2012
14.    Ibnul Jauzi, Shoidul Khotir; Cara Manusia Cerdas Menang dalam Hidup, Jakarta: Pustaka Maghfiroh

1.      Pendidikan Karakter Da’I Ilallah
Mata Kuliah ini diajarkan dalam rangka membentuk karakter mahasiswa sebagai Da’i Ilallah yang memiliki jiwa sebagai pemersatu kekuatan ummat, berpandangan wasathi berdasarkan prinsip-prinsip Islam, serta memiliki pemahaman keislaman yang kaffah dengan menginggalkan cara pandang Islam yang parsial dalam konteks perjuangannya. Oleh karena itu, pemabahsan materi ini terikat dengan ketiga aspek di atas yaitu tentang persatuan ummat, konsep wasathiyah dalam Islam, dan konsep kesempurnaan Islam.




Referensi:
·         Wajib;
1.      M. Natsir, Persatuan Ummat, Jakarta: Media Dakwah
2.      Ali Muhammad As Shalabi, Al Wasathiyah fi al Qur'an al Karim, Beirut; Dar al Ma'rifah, 2005
·         Pendukung;
3.      Yusuf Al Qardhawi, Kalimaat fi al Wasathiyah fi al Islamiyyah, Dar As Syuruq
4.      Salman bin Muhammad al Umari, Al Islam Dinul Wasathiyyah, Riyad: Dar Tashwir
5.      Dalier Noer, Gerakan Modern Islam di Indonesia 1900-1942, Jakarta: Penerbit LP3ES
6.      Abu Ashim Hussain bin Abdul Qadir Uqdah, Virus-virus Ukhuwah, Jakarta: Pustaka Rabbani
7.      Salim A. Fillah, Dalam Dekapan Ukhuwwah, Penerbit: Prou-Media
8.      Abdul Halim Mahmud, Al Ukhuwwah Al Islamiyyah, Mesir: Dar Al Jil

2.        Adab-adab Islam
Mata kuliah ini diselenggarakan dalam rangka membentuk pribadi mahasiswa yang mampau mengaplikasikan adab-adab Islam dalam kehidupan rill sehari-hari sehingga menjadi qudwah dalam kehidupan. Mata Kuliah ini mengkaji tentang adab-adab mulia yang bersumber dari ajaran Islam sebagaiamana yang dipraktikkan oleh Rasulullah dalam kehidupan sehari hari meliputi; Adab sebagai thalibul ilmi, Adab berinteraksi dengan al Qur’an,  Adab makan dan minum, Adab berpakaian, Adab terhadap hiburan, Adab bergaul dengan sesama dan juga lawan jenis, dan adab-adab lainnya.
Referensi;
·         Wajib;
1.    Abdul Aziz bin Fathi as-Sayyid Nada, Ensiklopedi dan Adab Islam; Menurut Al Qur’an dan Sunnah, Pustaka Imam As Syafi’i
2.    Sa’id bin Wahf Al Qahthani, Hisnul Muslim, Pustaka Imam As Syafi’i
·         Pendukung;
3.    Muhammad Al Islam, Tuntunan Adab-adab Sunnah Rasulullah, Pustaka Al Qur’an dan Sunnah
4.    Ismail bin Marsyud bin Ibrahim, Adab Menguap dan Bersin, Pustaka Imam Syafi’i
5.    Ahmad Hasan Karzan, Adab Berpakaian Pemuda Islam,
6.    Abdurrahman Al Mukaffi, Pacaran dalam Kacamata Islam, Media Dakwah
7.    Aris Munandar, Adab Berpakaian, Eebook
8.    Fariq Gasim Anuz dan Abu Mujahid, Adab Berteman, Pustaka Darul Ilmi
9.    Abdul Aziz Abdurra’uf, 17 Motivasi berinteraksi dengan Al Qur’an, Masjid Raya Habiburrahman
10.    Yusuf Al Qardhawi, Bagaimana Berinteraksi dengan Al Qur’an, Pustaka Al Kautsar
11.    Ibnu Taimiyyah, Hijab dan Pakaian Muslimah dalam Shalat, Pustaka At Tibyan
12.    Khalid Al Anbari, Kamus Tafsir Mimpi, Pustaka Ar Rayyan
13.    Amirullah Syarbini, Keajaiban Berbakti Kepada Kedua Orangtua, Pustaka Quanta
14.    Abu Muhammad bin Shalih bin Abdullah, Bimbingan Rohani untuk yang Sakit, Pustaka Ibnu Katsir
15.    Fuad Abdul Aziz As Salhub, Etika Menjenguk Orang Sakit, Pustaka Elba
16.    Abdul Aziz bin Fathi Sayyid Nada, Adab Bepergian, Pustaka Imam As Syafi’i
17.    Sa’id bin Wahf Al Qahthani, Adab Safar; Perjalanan penuh berkah,
18.    Muhammad bin Ibrahim Alhamd, Tuntunan Berdo’a, Nuansa Mulia

3.        Bahasa Indonesia Komposisi
Mata kuliah ini diselenggarakan dengan tujuan kompetensi agar mahasiswa dapat berkomunikasi denggan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar melalui bahasa lisan maupun tulisan sebagai bekal da’wah, serta kemampuan dasar dalam jurnalistik. Mata kuliah ini mencakup : Pengantar, Pengertian Bahasa Indonesia Jurnalistik, Gaya bahasa, Kalimat-kalimat, Bahasa yang hidup, Istilah-istilah popular, Kata-kata, Kata-kata kutipan, Kata-kata bermasalah, Pungtuasi, Terjemahan, Pencatatan Informasi, Penulisan Berita, Pengeditan Berita.
Referensi;
·         Wajib;
1.    Moeliono, Anton M (penyunting),Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka, 1988.
2.    Keraf, Gorys, Bahasa Indonesia Komposisi. Flores: Nusa Indah,1984 
·         Pendukung;
3.    Keraf, Gorys, 1989. Argumentasi dan Narasi, Jakarta: Gramedia.
4.    Keraf, Gorys, 2002. Diksi dan Gaya Bahasa, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
5.    Finoza, Lamuddin, Komposisi Bahasa Indonesia untuk Mahasiswa Nonjurusan Bahasa, Jakarta: Diksi Insan Mulia, 2001.
6.    Luwarsih Pringgoadisuryo, Pedoman Tertib Menulis dan Menerbitkan.
7.    Wijono, HS. 2005. Bahasa Indonesia: Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian di Perguruan Tinggi,  Jakarta: PT Grasindo

4.        Reading Course
Mata kuliah ini akan mengkaji beberapa masalah diantaranya; mengenal budaya belajar mahasiswa di perguruan tinggi Indonesia dan secara khusus di kampus STID Mohammad Natsir, Adab thalabul ilmi dalam Islam, menggali informasi untuk ilmu (kajian tentang minat baca), membuat makalah dan kode etiknya I, membuat makalah dan kode etiknya II, membaca efektif, speed reading, membuat resensi, membuat blog karya ilmiah, membuat opini, membuat mading, membuat bulletin.
Referensi:
·         Wajib;
1.    Paryati Sudarman, Belajar Efektif di Perguruan Tinggi, Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2004
2.    Ragib As Sirjani,  Spiritual Reading; Hidup Lebih Bermakna dengan Membaca, Solo; Aqwam, 2007
3.    Bobbi DePorter dan Mike Hernacki, Quantum Learning; Membiasakan Belajar Nyaman dan Menyenangkan, (terj) Alwiyah Abdurrahman, Bandung; Mizan Media Utama, 2000
4.    Video: M. Noer: Speed Reading
·         Pendukung;
5.    Hernowo, Vitamin T; Bagaimana Merubah Diri Lewat Membaca dan Menulis, Bandung: Mizan Media Utama, 2004
6.    Chung Moo II, Membaca Dinamis (cepat), disadur oleh Djumali Ramly, Jakarta: Reading Dynamic Research Institution Center of Indonesia, 1996
7.    Hernowo, Mengikat Makna, Bandung: Mizan Media Utama, 2004
8.    Hernowo, Quantum Writing; Cara Cepat nan Bermanfaatuuntuk Merangsang Munculnya Potensi Menulis, Bandung; Mizan Learning Center, 2003
9.    VCD Trasco: Speed Reading
10.    Helena Olii, Opini Publik, Penerbit Indeks
11.    Zulharsil Nasir, Menulis Untuk Dibaca, Penerbit Obor

5.        Bahasa Arab I
Mata kuliah Bahasa Arab ini merupakan mata kuliah keilmuan dan keterampilan, yang menitik beratkan kepada pembahasan qowaid dan khot. Tujuan materi ini diberikan agar seorang da’i memiliki kemampuan dalam membaca  kitab-kitab berbahasa arab sekaligus memiliki kecakapan dalam menulis tulisan arab. Adapun khot yang dipelajari adalah khot naskh.
Referensi:
1.    Al Arabiyah Baina Yadaik
2.    Al-‘Arobiyyah bin Namadzid
3.    Kurrasah Al-Khoth
4.    An-Nushush Al-Mukhtaroh
5.    Al-‘Arobiyyah Lil Hayah
6.   Al-Adab (silsilah)
7.    Al-Balaghoh (silsilah)

6.            Bahasa Arab II
Mata kuliah Bahasa Arab II ini merupakan mata kuliah keilmuan dan keterampilan, yang menitikberatkan pada pembahasan tentang Qawa’id lanjutan disertai dengan percakapan. Tujuan materi ini diberikan agar seorang da’i memiliki kemampuan dalam membaca  kitab-kitab berbahasa arab sekaligus memiliki kecakapan kemampuan dasar dalam hiwar.
Referensi:
1.    Al Arabiyah Baina Yadaik
2.    Al-‘Arobiyyah bin Namadzid
3.    Kurrasah Al-Khoth
4.    An-Nushush Al-Mukhtaroh
5.    Al-‘Arobiyyah Lil Hayah
6.   Al-Adab (silsilah)
7.    Al-Balaghoh (silsilah)

7.            Bahasa Arab III
Mata kuliah Bahasa Arab III ini merupakan mata kuliah keilmuan dan keterampilan, yang menitikberatkan kepada pembahasan tentang adab dan balaghah . Tujuan materi ini diberikan agar seorang da’i memiliki kemampuan dalam membaca  kitab-kitab berbahasa arab sekaligus dengan pemahaman yang lebih baik dalam dalam.
Referensi:
1.      Al Arabiyah Baina Yadaik
2.      Al-‘Arobiyyah bin Namadzid
3.      Kurrasah Al-Khoth
4.      An-Nushush Al-Mukhtaroh
5.      Al-‘Arobiyyah Lil Hayah
6.      Al-Adab (silsilah)
7.      Al-Balaghoh (silsilah)

8.        Bahasa Inggris I
Mata kuliah bahasa inggris ini merupakan mata kuliah dasar untuk penguasaan bahasa Inggirs. Untuk mata kuliah Bahasa Inggris I ini materi diarahkan pada penguasaan gramatika B. Inggirs dalam  memahami teks-teks akademik berbahasa Inggris sebagai penunjang kemampuan menganalisa.
Referensi:
1.    Modul Kursus Bahasa Inggris (Pare)

9.        Bahasa Inggris II
Mata kuliah bahasa inggris II merupakan mata kuliah dasar yang diarahkan pada penguasaan teks-teks berbahasa Inggris.Mata Kuliah ini melanjutkan dan mematangkan pada aspek gramatika unutk teks-teks berbahasa Inggris dengan penambahan pada aspek terjemah. Materi ini diberikan agar seorang da’i memiliki dasar-dasar kemampuan dalam  memahami teks-teks akademik berbahasa Inggris sebagai penunjang kemampuan menganallisa.
Referensi:
1.      Modul Kursus Bahasa Inggris (Pare)

1.        Ilmu Tajwid
Mata kuliah ini diselenggarakan dengan tujuan agar mahasiswa memiliki kemampuan yang baik dan benar dalam membaca al qur’an serta menguasai teori ilmu tajwid hingga kepada persoalan gharib al Qur’an menurut periwayatan Imam al Hafs. Mata kuliah ini akan mengkaji tentang, definisi tahsin tilawah, target-target tahsin tilawah, Mata kuliah ini membahas tentang ka’idah-ka’idah membaca al qur’an sebagaimana yang diajarkan oleh Rasulullah melalui dengan riwayat qira’ah Imam Hafs ‘an ‘Ashim Thariq As Syathibiyah. Didalamnya dikaji dan dipraktikkan hukum-hukum bacaan seperti nun mati dan tanwin, mim mati, idgham, ka’idah mad, hingga hal-hal yang terkait dengan gharibul qur’an. Secara khusus kajian ini merujuk kepada buku karya Ustadz Ahmad An Nuri, MA berjudul;  Panduan Tahsin Tilawah Al Qur’an dan Pembahasan Ilmu Tajwid, Jakarta: Pustaka Al Kautsar, 2010
Referensi;
·         Wajib;
1.    Ahmad Annuri, Panduan Tahsin Tilawah Al Qur’an dan Pembahasan Ilmu Tajwid, Jakarta: Pustaka Al Kautsar, 2010

·         Pendukung;
2.    Abdul Fattah Al Qodhi, Al Budur Al Zahiriyah fi Al Qur’an Al Asyri Al Mutawatirah, min Thariq Al Syathibiyah wa Al Dzurroh, 2002
3.    Abu Qasim ‘Ali bin Utsman bin Ahmad al Hasan Al Qashihi, Sirojul Qori’, Lebanon: Darul Fikr, 1995
4.    Abdul Aziz Abdul Ra’uf, Pedoman Daurah Al Qur’an, Kajian Ilmu Tajwid, Jakarta:  Al Fian Press, 2006
5.    Jalaluddin As Suyuthi, Al Itqan fil ‘Ulumil Qur’an, Beirut: Darul Fikr, tt

2.        TahfizhI
Matakuliah tahfizh ini merupakan matakuliah yang tergolong dalam matakuliah keahlian yang bertujuan membantu mahasiswa untuk memiliki hafalan al-Qur’an minimal 4 juz dalam 4 semester serta hafalan 80 ayat-ayat pilihan, 80 hadist pilihan dan 80 perkataan ulama/ tokoh yang bisa dijadikan bekal dalam  berda’wah.Adapun untuk Tahfizh I target hafalannya mencapai 2 Juz, 40 ayat pilihan, 40 hadits pilihan dan 40 perkataan ulama.
Referensi;
·         Wajib;
1.    Al Qur’an Al Karim
2.    Buku Muqarrar Tahfidz STID Mohammad Natsir
·         Pendukung;
3.    Ahmad Qasim, Hafal Al Qur’an dalam Sebulan, Qiblat Press
4.    Ahmad Salin, Panduan Cepat Menghafal Al Qur’an dan Rahasia-rahasia Keajaibannya
5.    Yahya bin Abdurrazzaq Al-Ghautsan, Cara Mudah dan Cepat Menghafal Al-Qur’an (kumpulan metde dan teknik Tahfizh dari beberapa negara), Pustaka Imam Syafi’i.
6.    Ahmad Salim Badwilan, Kisah Isnpiratif Para Penghafal Al-Qur’an, WIP

3.        Tahfizh II
Matakuliah tahfizh ini merupakan matakuliah yang tergolong dalam matakuliah keahlian yang bertujuan membantu mahasiswa untuk memiliki hafalan al-Qur’an minimal 4 juz dalam 4 semester serta hafalan 80 ayat-ayat pilihan, 80 hadist pilihan dan 80 perkataan ulama/tokoh yang bisa dijadikan bekal dalam  berda’wah. Adapun untuk Tahfizh II target hafalannya mencapai 4 Juz, 80 ayat pilihan, 80 hadits pilihan dan 80 perkataan ulama.



Referensi;
·         Wajib;
1.    Al Qur’an Al Karim
2.    Buku Muqarrar Tahfidz STID Mohammad Natsir
·         Pendukung;
3.    Ahmad Qasim, Hafal Al Qur’an dalam Sebulan, Qiblat Press
4.    Ahmad Salin, Panduan Cepat Menghafal Al Qur’an dan Rahasia-rahasia Keajaibannya
5.    Yahya bin Abdurrazzaq Al-Ghautsan, Cara Mudah dan Cepat Menghafal Al-Qur’an (kumpulan metde dan teknik Tahfizh dari beberapa negara), Pustaka Imam Syafi’i.
6.    Ahmad Salim Badwilan, Kisah Isnpiratif Para Penghafal Al-Qur’an, WIP

4.        Ilmu Al-Qur’an
Mata kuliah ini diselenggarakan agar mahasiswa mengetahui dasar-dasar Ulum Al-Qur’an serta dasar-dasar yang terkait dengan ilmu tafsir sebagai bekal untuk memahami sumber Islam yang pertama.Mata kuliah ini secara umum mengikuti alur kitab Mabahits fi ulum al Qur’an karya Syaikh Manna’ al Qathan. Mata kuliah ini membahas seluk beluk al Qur’an dari berbagai sudut kajian, hingga pembahasan tentang qashas al qur’an.
Referensi;
·         Wajib;
1.    Manna` Qattan, Mabahits fi Ulum – al-Qur`an
2.    Jalaluddin as Suyuthi,  Al-Itqan Fi Ulumi Al-Qur'an
·         Pendukung;
3.    Tengku Hasbiy Asshiddiqi,  Ilmu-ilmu Al-Qur'an Subhi al-Shahih, Mabahits fi Ulum – al-Qur`an
4.    Tengku Hasbiy Asshiddiqi,  Sejarah Pengantar Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir
5.    Subhi Shalih,  Mabahits Fi Ulumil Qur'an
6.    Az-Zarkasyi, Al-Burhan fi Ulum – al-Qur`an
7.    Azzarqani,  Manahil 'Irfan
8.    Jalaluddin Assuyuthi,Tartib Suwar Al-Qur'an
9.    Abdul Fattah Abdul Ghani,  Asbab Nuzul
10.     M. Al-‘Azami, The History of The Qur'anic Text




5.        Ilmu Tafsir
Mata kuliah ulumul Qur’an merupakan matakuliah keilmuan  yang bertujuan membekali mahasiswa dalam memahami al-Qur’an Secara baik dan benar. Selain itu, mata kuliah ini ditekankan kepada dasar-dasar pemahaman al Qur’an berdasarkan metode tafsir yang benar sebagai upaya untuk mengkritisi penafsiran-penafsiran menyimpang dalam Islam baik dalam studi klasik maupun kontemporer.
Referensi;
·         Wajib;
1.    Adz-Dzahabiy, Tafsir Wa Al-Mufasirun
2.    Khalid bin Utsman, Qawaid Tafsir
·      Pendukung;
3.    Manna Qattan, Mabahits Fi Ulumil Qur’an
4.    Tengku Hasbiy Asshiddiqi, Ilmu Ilmu Al-Qur’an
5.    Tengku Hasbiy Asshiddiqi, Sejarah Pengantar Ilmu Al-Qur’an Dan Tafsir
6.    Subhi Shalih,  Mabahits Fi Ulumil Al-Qur’an
7.    Azzarkasyi,  Al-Burhan Fi Ulumi Al-Qur’an
8.    Assuyuthi, Al-Itqan Fi Ulumi Al-Qur’an
9.    Assuyuthi, Asbabunnuzul
10.     Assuyuthi, Attahbir Fi Ilmi Tafsir
11.     Ibnu Jauzi, Nasikh Mansukh
12.    Azzarqani, Manahil Al-‘Irfan
13.    Shalah Bin Abdul Fattah Al-Khalidi,  Al-Tafsir Wa Al-Ta’wil Fi Al-Qur’an
14.    I’jaz Al-Qur’an Lil Baqilani,

6.        Ilmu Hadits
Mata kuliah ini diselenggarakan agar mahasiswa mengetahui dan menguasai pentingnya ilmu hadits sebagai salah satu sumber ajaran agama serta bagaimana mengetahui kedudukan sebuah hadits.Di dalamnya dijelaskan tentang term-term penting ilmu hadits, pembagian hadits, takhrij al-hadits, serta pengertian kitab-kitab hadits.Secara umum mata kuliah ini berpedoman kepada kitab Taysir Musthalah al Hadits karya Syaikh Mahmud Tahan.
Referensi;
·         Wajib;
1.    Mahmud Thahan, Taysir Musthalah al Hadits
2.    Syaikh Shalih Muhammad bin al Utsaimin, Musthalah Hadits,
·         Pendukung;
3.    Manna’ Al Qathhan, Mabahits fi ‘Ulum al Hadits, Kairo: Maktabah Wahbah, 2004
4.    Ibn Shalah, Ulum al Hadits,
5.    Taqrib Annawawi
6.    Jalaluddin Assuyuti, Tadriburrawi Fi Syarhi Taqrib Annawawi
7.    Shahih Al-Bukhari
8.    Tahdzib Wa Tahdzib
9.    Muhammad Mathar al-Zahrani, Tadwin al-Sunnah al-Nabawiyyah

7.        Ushul Fiqh I                                                                            
Mata kuliah ini diselenggarakan dengan tujuan agar mahasiswa memiliki kemampuan dalam memahami dasar-dasar dan kaedah-kaedah dalam menetapkan hukum Islam, serta dapat menerapkannya dalam penyelidikan hukum-hukum Islam yang memelihara hati nurani dari kesalahan dalam berpikir dan dapat mempraktekkannya secara benar. Untuk menguatkannya, Mata kuliah ini disajika dalam dua semester yakni Ushul Fiqih I dan Ushul Fiqih II. Ushul Fiqih I ; meliputi pengantar, istilah-istilah yang berkaitan dengan ilmu Ushul Fiqih, pembagian hukum dari sudut pandang seorang muslim (antara Rabbani al-mashdar dan al-wadh’I (buatan manusia), teori dan penerapan kaidah-kaidah fiqhiyah.
Referensi;
·         Wajib;
1.    Wahbah az-Zuhaili, IlmuUshul al-Fiqh
2.    Syaikh Abdul Wahhab Khalaf, IlmuUshul al-Fiqh
·         Pendukung;
3.    Hasbi as Shiddiqi, Sejarah Hukum Islam
4.    Syaikh Muhammad bin Shalih al Utsaimin, Al Ushul min 'Ilmi al Ushul,
5.    Imam al Ghazali, Al Musthasfa,
6.    Imam al Amidi, Al Ihkam fi Ushulil Ahkam,
7.    Muhammad Adib Shalih, Tafsir An Nushus fi Fiqhi al Islami, Damaskus: Maktabah Al Islamiy

8.        Ushul Fiqih II
Mata kuliah ini diselenggarakan dengan tujuan agar mahasiswa memiliki kemampuan dalam memahami dasar-dasar dan kaedah-kaedah dalam menetapkan hukum Islam, serta dapat menerapkannya dalam penyelidikan hukum-hukum Islam yang memelihara hati nurani dari kesalahan dalam berpikir dan dapat mempraktekkannya secara benar. Untuk menguatkannya, Mata kuliah ini disajikan dalam dua semester yakni Ushul Fiqih I dan Ushul Fiqih II. Untuk Ushul Fiqih II mengkaji seputar penyelidikan tentang dasar-dasar dan metode berpikir yang benar dan salah (dalam praktek), ijtihad dan mujtahid, metodologi penetapan hukum dalam Islam, seputar permasalahan dasar-dasar hukum  Islam menurut empat madzhab.
Referensi;
·      Wajib;
8.    Wahbah az-Zuhaili, IlmuUshul al-Fiqh
9.    Syaikh Abdul Wahhab Khalaf, IlmuUshul al-Fiqh
·      Pendukung;
10.     Hasbi as Shiddiqi, Sejarah Hukum Islam
11.     Syaikh Muhammad bin Shalih al Utsaimin, Al Ushul min 'Ilmi al Ushul,
12.     Imam al Ghazali, Al Musthasfa,
13.     Imam al Amidi, Al Ihkam fi Ushulil Ahkam,
14.    Muhammad Adib Shalih, Tafsir An Nushus fi Fiqhi al Islami, Damaskus: Maktabah Al Islamiy

9.        Fiqih Ibadah
Mata kuliah ini diselenggarakan agar mahasiswa memiliki dasar-dasar pemahaman tentang ibadah yang benar menurut tuntunan sunnah rasulullah, menguasai ibadah-ibadah tersebut, dan mampu mempraktekkannya dalam kehidupan sehari-hari. Materi Fiqih Ibadah ini mencakup beberapa fiqih praktis diantaranya; thaharah dan hal-hal yang berkaitan dengannya, shalat dan hal-hal yang berkaitan dengannya, Puasa dan hal-hal yang berkaitan dengannya, Zakat dan haji.
Referensi;
·         Wajib;
1.    Syaikh Abdul Malik, Shahih Fiqhi Sunnah,
2.    Ibn Rusyd, Bidayatul Mujtahid, Cairo: Pustaka Ibn Jauzi
3.    Shalih bin Fauzan al Fauzan, Al Mulakhas al Fiqhiyyah,
·         Pendukung;
4.    Muhammad Nashiruddin Al Bani, Sifat Shalat Nabi, Riyadh: Maktabah Ma’arif, 1411
5.    M. Natsir, Marilah Shalat, Jakarta: Media Dakwah, 1975
6.    Ibnu Hajar Al Atsqalani, Bulughul Maram, Kairo: Daar Al Fikr
7.    Imam As Shan’ani, Subulus Salam Syarah Bulughul Maram, Mesir: Daar Al Iman
8.    Syaikh Abdullah Bassam, Tudihul Ahkam Syarah Bulughul Maram, Makkah: Nahdhah Haditsiyah, 1417
9.    Syaikh Al Jurjawi, Hikmatu Tasyri’ wa Falsafatuhu,
10.     Imam AlGhazali, Ihya Ulumuddin (Jilid 1 Bab Asrarul Ibadah)
11.     Sayyid Sabiq, Fiqhu Sunnah, Mesir: Daar Ar Rayyan

10.    Fiqih Muamalah
Mata kuliah ini disajikan dengan tujuan agar mahasiswa memahami beberapa hal penting terkait hubungan mu’amalah kepada manusia menurut syari’at dan hukum  Islam. Dengan demikian diharapkan mahasiswa dapat mengetahui hubungan dan mampu bersikap kritis terhadap hubungan mu’amalah di masyarakat yang tidak sesuai dengan hukum Islam. Mata kuliah ini akan mengkaji beberapa materi diantaranya; mu’amalah dalam berjual beli dan hal-hal yang terkait di dalamnya, Perdagangan dan hal-hal terkait di dalamnya, pernikahan dan hal-hal terkait di dalamnya, dll.
Referensi;
·         Wajib;
1.    Syaikh Abdul Malik, Shahih Fiqhi Sunnah,
2.    Ibn Rusyd, Bidayatul Mujtahid, Cairo: Pustaka Ibn Jauzi
3.    Shalih bin Fauzan al Fauzan, Al Mulakhas al Fiqhiyyah,
·         Pendukung;
4.    Imam AlGhazali, Ihya Ulumuddin (Jilid 1 Bab Asrarul Ibadah)
5.    Sayyid Sabiq, Fiqhu Sunnah, Mesir: Daar Ar Rayyan
6.    Ahmad Ramadhan Ahmad, Al Khilafah fi Hadharat al Islamiyah
7.    Ibnu Hajar Al Atsqalani, Bulughul Maram, Kairo: Daar Al Fikr
8.    Ibn Hazm, Al Muhalla, Beirut: Darul Afaq Jadidah
9.    Ibnu Taimiyah, Majmu’ Fatawa, Lebanon: Daar Al Fikr
10.     Imam As Shan’ani, Subulum Salam Syarah Bulughul Maram, Mesir: Daar Al Iman
11.    Syaikh Abdullah Bassam, Tudihul Ahkam Syarah Bulughul Maram, Makkah: Nahdhah Haditsiyah, 1417.

11.    Ushul Da’wah
Mata kuliah ini membahas tentang da’wah dari pengertian filsafat dan da’wah, objek kajian filsafat da’wah, hubungan da’wah dengan ilmu-ilmu lainnya, hakekat dan tujuan da’wah, manusia dan kebutuhan da’wah terhadapnya, manusia dan akibat keitadaan da’wah, da’wah dan respon terhadap da’wah yang dilakukan da’i dan mad’u hingga persoalan-persoalan etika dalam da’wah.
Referensi;
·         Wajib;
1.    M. Natsir, Da’wah Ilallah, Jakarta: Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia
2.    M. Natsir, Fiqih Da’wah, Jakarta: Media Dakwah, 2000
3.    Abdul Karim Zaidan, Ushul al Dakwah.
·         Pendukung;
4.    M. Natsir & Yunan Nasution, Dakwah dan Tujuannya, Serial Media Dakwah No: 28
5.    M. Natsir, Islam dan Kristern di Indonesia, Jakarta: Media Dakwah, 1983
6.    M. Natsir, Politik Melalui Jalur Da’wah, Jakarta: PT Abadi, 1998
7.    M. Natsir, Capita Selecta I, II, III, Jakarta: PT Abadi, 2012
8.    M. Natsir, Kembali Kepada Islam sebagai Sumber Tenaga, Jakarta: Serial media Dakwah, 1975
9.    Anwar Arifin, Dakwah Kontemporer; Sebuah Analisa Komunikasi
10.     Wahidin Saputra, Pengantar Ilmu Dakwah
11.     Munzir Saputra, Metode Dakwah
12.     Muhammad Ali Aziz, Ilmu Dakwah
13.     Abdul Fatah Al bayanuni, Al Madkhal Ila Dirasat Ilm Dakwah
14.     Adnan Muhammad Daqilan, Ad Da’wa al Qadha’iyyah
15.     SyukriadiSambas,Sembilan Pasal Pokok-Pokok Filsafat Dakwah.
16.     Ki Moesa A. Machfoeld, Filsafat Dakwah; ilmu dakwah dan penerapannya

12.    Tafsir Ayat Da’wah
Mata kuliah ini diselenggarakan agar Mahasiswa menguasai ayat-ayat da’wah secara hifdzan (hafalan) dan penafsiran berdasarkan keterangan dari para ulama serta mampu memberikan analisa yang cermat terhadap kebutuhan da’wah hari ini dan ke depan. Kajian tafsir meliputi; amar ma’ruf nahi munkar, metode-metode da’wah, da’wah dengan landasaran basyirah, da’wah nabi secara universal, istiqamah dalam da’wah, pantangan da’i, orientasi da’wah para nabi dan Rasul, dan lain-lain.
Referensi:
1.    Musthafa Muslim, Mabahitsfi Tafsir al-Maudlu’i,. al-Ma’arif
2.    Sa’id bin Wahf  alQahtani, Fiqh al-Da’wah fi shahih al-Bukhori
3.    Muhammad Rasyid Ridla, Tafsir al-Qur’an al-karim
4.    Al-Qurthubi, Al-jami’ li Ahkami al-Qur’an
5.    Kitab-kitab tafsir mu’tabar

13.    Hadits Da’wah
Mahasiswa memahami dan menguasai kajian hadits-hadits tentang sifat da’i dan memiliki ruh yang kuat terhadap kajian-kajian hadits tesebut sehingga dapat tertanam dalam aktiftas sehari-hara para calon du’at.Mata Kuliah ini menjabarkan kajian tematik (maudhu’i) syarah hadits-hadits yang berkaitan dengan kaitan iman dengan da’wah rasulullah.Hal tersebut dimaksudkan agar mahasiswa memiliki pemahaman yang utuh berdasarkan hadits-hadits shahih yang diriwayatkan secara benar dari Nabi Rasulullah.Dengan demikian mahasiswa mendapatkan pula gambaran secara nyata tentang metode da’wah yang dilakukan oleh Rasulullah. Diantara yang akan ikaji adalah; hadits niat, timbang terima da’wah, Rasulullah penutup para Nabi, urgensi da’wah dan jihad, ciri ummat terbaik dalam da’wah, dan lain-lain.
Referensi:
1.    Kitab-kitab Hadits
2.    Syarah Kitab-kitab hadits
3.    M. Natsir, Wajib Da’wah dan Kaifiyahnya

14.    Ilmu Da’wah
Mata kuliah ini diselenggarakan dengan tujuan agar mahasiswa memiliki pemahaman yang baik tentang dasar-dasar ilmu da’wah dan mampu mempraktekkannya dalam aktifias da’wah di masyarakat. Selain aspek kognitif, diharapkan pula agar mahasiswa mampu menyerap pesan-pesan karakter sebagai da’i ilallah. Mata kuliah ini secara umum membahas tentang, pengetahuan tentang ilmu da’wah meliputi dasar dan urgensinya,  sirah da’wah rasul, unsur-unsur da’wah, wasa’il da’wah, manahij da’wah, dan permasalahan-permasalahan da’wah, dan lian-lain. Secara khusus, mata kuliah ini merujuk kepad kitab Al Madkhal ila ‘Ilm ad Da’wah karya Dr. Abdul Fattah Al Bayanuni
Referensi;
·         Wajib;
1.    M. Natsir, Fiqih Da’wah, Jakarta: Media Dakwah, 2000
2.    Abdul Fatah Al Bayanuni, Al Madkhal Ila Dirasat Ilm Dakwah,
·         Pendukung;
3.    M. Natsir & Yunan Nasution, Dakwah dan Tujuannya, Serial Media Dakwah No: 28
4.    M. Natsir, Da’wah Ilallah, Jakarta: Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia
5.    M. Natsir, Islam dan Kristen di Indonesia, Jakarta: Media Dakwah, 1983
6.    M. Natsir, Politik Melalui Jalur Da’wah, Jakarta: PT Abadi, 1998
7.    M. Natsir, Capita Selecta I, II, III, Jakarta: PT Abadi, 2012
8.    Syaikh Husein Al Uwaisiyah,Prioritas dalam Ilmu, Amal dan Da’wah,
9.    Fawaz bin Hulail bin Rabah As Suhami,Pokok-pokok Da’wah Salaf,
10.     Abdul Malik Al Ramdhani,6 Pilar Da’wah Salaf,

15.    Sirah Nabawiyah Washahabiyah Lida’wah I
Mata Kuliah Sirah Nabawiyah Wasahabiyah li Da’wah I merupakan mata kuliah yang bertujuan membentuk karakter da’iilallah bersumber dari keteladanan Rasulullah ndan para sahabat yang diperlukan oleh seorang da’I dalam menjalankan aktifitas da’wahnya. Secara garis besar mata kuliah ini menitik beratkan pada dua pembahasan pokok yaitu konsep memahami Rasulullahn dan para sahabt serta memahami dan menghayati kuatnya karakter Rasulullah dan para sahabat sebagai da’i teladan.
Referensi;
·         Wajib;
1.    Syaikh Safiyurrahman al Mubarrak Furi,Al Rahiq al Makhtum
2.    M. Natsir, Dibawah Naungan Risalah, Semarang: Ramadhani
3.    Abdurrahman Ra’fat Basya, Mereka Adalah Para Sahabat, Pustaka At Taubah
·         Pendukung;
4.    Dhiya’ Akram al Umari, Shahih Sirah Nabawiyah
5.    Ibnu Katsir, Al Bidayah wa an Nihayah, Beirut: Mu’assasah Ar Risalah
6.    Ibn Qayyim Al Jauziyah, Zaad al Ma’ad
7.    Syaikh Zaid bin Abdul Karim Az-Zaid, Fiqhus Sirah
8.    Dll

16.    Sirah Nabawiyah Washahabiyah Lida’wahII
Mata Kuliah Sirah Nabawiyah Wasahabiyah li Da’wah II merupakan mata kuliah yang bertujuan membangun fikrah dan manhaj da’wah yang bersumber dari keteladanan da’wah Rasulullah ndan para sahabat yang diperlukan oleh seorang da’I dalam menjalankan aktifitas da’wahnya. Secara garis besar Mata Kuliah ini menitikberatkan pada dua pembahasan pokok yakni analisis yang berkaitan dengan manhaj da’wah Rasulullah dan para sahabat pada periode Makkah maupun Madinah



Referensi;
·         Wajib;
1.    Syaikh Safiyurrahman al Mubarrak Furi,Al Rahiq al Makhtum
2.    M. Natsir, Di Bawah Naungan Risalah, Semarang: Ramadhani
3.    Abdurrahman Ra’fat Basya, Mereka Adalah Para Sahabat, Pustaka At Taubah
·         Pendukung;
4.    Dhiya’ Akram al Umari, Shahih Sirah Nabawiyah
5.    Ibnu Katsir, Al Bidayah wa an Nihayah, Beirut: Mu’assasah Ar Risalah
6.    Ibn Qayyim Al Jauziyah, Zaad al Ma’ad
7.    Syaikh Zaid bin Abdul Karim Az-Zaid, Fiqhus Sirah
8.    Dll

17.    Teknologi Da’wah
Mata Kuliah ini diberikan kepada mahasiswa agar mahasiswa memiliki kemampuan dasar dalam memanfaatkan teknologi sebagai alat penunjang kegiatan da’wah. Didalamnya akan dikaji secara teoritis dan praktis berbagai kemungkinan penggunaan IT dalam kerja da’wah seperti; website, jejaring sosial, media elektronik, dan lain-lain.
Referensi:
1. Hasan Basri Jumin, Sains dan Teknologi dalam Islam, Pustagara Rajagrafindo
2. Hamzah B.Uno, Teknologi Komunikasi dan Informasi Pembelajaran
3. Ariesta Hadi Sutappo, Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Pendidikan, Pustaka Graha Ilmu

1.        Manajemen Da’wah
Mata Kuliah ini diberikan kepada mahasiswa agar mahasiswa memiliki kemampuan dasar-dasar manajemen pengorganisasian da’wah dengan baik. Diharapkan dengan materi ini mahasiswa mampu melakukan kegiatan da’wah yang termenej dengan baik baik sejak melalukan proses perencanaan hingga tahapan evaluasi.
Referensi:
·         Wajib;
1.    Misbach Malim dan Avid Solihin, Dinamika dan Strategi Da'wah, Jakarta: Media Da'wah
2.    Saefuddin Bachrum, Da'wah Dimulai dari Diri Sendiri, Jakarta: Dewan Da'wah Islamiyah Indonesia
3.    Munir & Wahyu Ilahi, Manajemen Da’wah, Jakarta: Penerbit Kencana, 2006
4.    Rosyad Soleh, Manajemen Dakwah Islam, Jakarta: Suara Muhammadiyah
·         Pendukung;
5.    Sukri Wahid, Manajemen Gerakan Dakwah di Masa Krisis, Penerbit Al I’tisham
6.    Hafidz Al Irsyad, Manajemen Da’wah dan Politik Rasulullah, Pustaka Thariqul Izzah
7.    Eko Novianto, Dakwah dan Manajemen Isu, Solo: Penerbit Intermedia, 2012
8.    Ahmad Annas, Paradigma Da'wah Kontemporer
9.    Munzir Saputra, Metode Da'wah
10.     Abdul Basit, Wacana Da'wah Kontemporer
11.     Muhammad Ahmad Ar Rasyid, Hambatan-hambatan Dakwah, Robbani Press

2.        Manajemen Masjid
Mata kuliah ini diberikan dalam rangka membekali mahasiswa tentang bagaimana mengelola masjid sebagai salah satu basis kekuatan ummat dengan benar.Di dalamnya membahas tentang dasar-dasar pengelolaan masjid meliputi; pengertian manajemen masjid, mengidentifikasi problematika masjid, konsep manajeman idarah masjid, kemakmuran masjid, pilar-pilar masjid, membuat program kegiatan masjid, dan lain-lain hingga ri’ayatul masjid.
Referensi;
·         Wajib;
1.        Ramlan Mardjoned, et. all.,Panduan Pengelolaan Masjid & Islamic Center, Jakarta: Dewan Da’wah Islamiyah Indonesia Bidang Pemberdayaan Daerah.
2.        Moh. E. Ayub, Muhsin MK. dan Ramlan Mardjoned, Manajemen Masjid; Petunjuk Praktis Bagi Para Pengurus, (Jakarta: Gema Insani Press, 2005)
3.        Abdul Aziz Ibn Muhammad Al-Ilahi, Imamatul Masjid; Fadhluha wa Atsaruha Fi ad-Da’wah, (Riadh: Dar Ar-Rayah Li an-Nasyr wa at-Tauzi’)
·         Pendukung;
4.        Fadhlu Ilahi, Ahammiyah Shalatil Jama’ah Fi Dhu’in Nushush wa Siri ash-Shalihin, (Riyadh: Jami’ Al-Huquq Mahfuzhah lil Muallif)
5.        Abu Ubaidah Yusuf as-Sidawi, Fiqh Adzan dan Iqamat, (Bogor: Pustaka Darul ’Ilm)
6.        Shalih Ibn Ghanim As-Sadlan, Bimbingan Lengkap Shalat Berjama’ah,  (Bogor: Pustaka At-Tibyan)
7.        Moh. E. Ayub, et. al. Manajemen Masjid; Petunjuk Praktis Bagi Para Pengurus, (Jakarta: GIP, 1997)
8.        Moh. E. Ayub, Muhsin MK. dan Ramlan Mardjoned, Manajemen Masjid; Petunjuk Praktis Bagi Para Pengurus, (Jakarta: Gema Insani Press, 2005)
9.        Sidi Gazalba, Masjid Pusat Ibadat dan Kebudayaan Islam, (Jakarta: Pustaka Antara, 1975)
10.    A’idh Ibn ‘Abdullâh Al-Qarnî, Memakmurkan Masjid Langkah Menuju Kebangkitan Islam, (Jakarta: Pustaka Al-Shofwa, 2002)
11.    dll.

3.        Kapita Selecta Da’wah dan Dewan Da’wah
Mata Kuliah ini merupakan mata kuliah keummatan dengan tujuan menciptakan cara pandang sebagai mahasiswa sebagai agen pemersatu ummat yang belajar pada sejarah perjuangan pahlawan nasional Islam di Indonesia. Mata Kuliah ini disampaikan pula agar mahasiswa memiliki kemampuan secara kognitif dan afektif untuk memahami secara benar tokoh-tokoh perjuangan da’wah Islam Indonesia, serta mampu menghayati peran dan pengorbanan mereka dalam membela ideologi serta akidah Islam.Matakuliah ini juga bertujuan untuk mengenalkan mahasiswa kepada tokoh-tokoh pejuang kemerdekaan di Dewan Da’wah secara khusus dalam menjaga Islam dan kesatuan ummat. Untuk itu, sajian Mata kuliah ini mengkaji tentang; Sejarah Islam di Indonesia, Kondisi sosio cultural dan politik bangsa Indonesia pasca masuknya Islam, Fase-fase penjajahan bangsa Asing, Gerakan-gerakan keislaman di Indonesia dalam membangun negara dan bangsa, Profil tokoh-tokoh da’wah di Indonesia, Profil khusus Pak Natsir, Profil Dewan Da’wah Islamiyah Indonesia dan sepakterjangnya hingga kini.
Referensi;
·         Wajib;
1.    Khittah Da'wah Dewan Da'wah, Jakarta: Dewan Da’wah Islamiyah Indonesia
2.    Anwar Hardjono, Pemikiran dan Perjuangan M. Natsir, Jakarta: Pustaka Firdaus, 2001
3.    A. Hasyimi, Sejarah Masuk dan Perkembangan Islam di Indonesia, Jakarta: PT.Al Ma’arif, 1993
4.    Endang Saefuddin Anshari, Pak Natsir 80 Tahun, Jakarta: Media Da’wah, 1988, Jilid I & II,
5.    Artawijaya, Dilema Mayoritas, Tanggerang: Media Publishing, 2008
·         Pendukung;
6.    Lukman Hakim, 100 Tahun Mohammad Natsir, Jakarta: Penerbit Republika, 2008
7.    M. Dzulfikriddin, M. Natsir dalam Sejarah Politik Islam, Bandung: Mizan Publishing, 2001
8.    Lukman Hakim, Ed., Perjuangan Mencari Keadilan dan Persatuan (Biografi Dr. Anwar Hardjono), Jakarta: Media Da’wah, 1993
9.    Somarso Somarsono, Ed., 70 Tahun Mohammad Roem, Jakarta: Bulan Bintang, tt
10.    Ahmad Mansur Suryanegara, Api Sejarah, Jawa Barat: Salam Madani, 2009, Jilid I & II

4.        Pengantar Ilmu Politik Islam
Mata Kuliah ini disampaikan dalam rangka membentuk cara pandang yang benar terhadap politik menurut sudut pandang Islam berdasarkan kaidah-kaidah poltitik yang bersumber dari Islam. Mata Kuliah ini juga diarahkan agar mahasiswa memahami realitas perpolitikan dan sejarah perjuangan politik ummat Islam di Indonesia sehingga tidak bersikap apatis terhadapnya bahkan turut berperan serta dalam memperbaiki dan mengedukasi masyarakat agar dapat bersikap dengan benar terhadap realitas perpolitikan di Indonesia.
Referensi;
·         Wajib;
1.    Imam Al Mawardi, Al Ahkam As Shulthaniyyah, Beirut: Dar al Fikr
2.    M. Natsir, Demokrasi Di Bawah Hukum, Jakarta: Media Dakwah
3.    Kuntowijoyo, Identitas Politik Umat Islam, Bandung; Mizan Publishing
·         Pendukung;
4.    Dr. Dalier Noer, Gerakan Modern Islam di Indonesia 1900-1942, Jakarta: Penerbit LP3ES
5.    Carlton,dkk, Pengantar Ilmu Politik, Jakarta: Penerbit Rajagrafindo
6.    Zulfikriddin, M. Natsir dalam Sejarah Politik Indonesia, Jakarta: Mizan, 2012
7.    Miriam Budiarjo, Dasar-dasar Ilmu Politik, Jakarta: Penerbit Gramedia
8.    Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah, As Siyasah As Syar'iyyah, Beirut: Dar al Fikr

5.        Harakatul Irtidad walHadamah
Mata Kuliah ini disampaikan agar mahasiswa memiliki kemampuan dalam mengetahui secara konprfehensif tentang gerakan-gerakan menyimpang dalam Islam yang bersifat destruktif terhadap akidah ummat dan perkembangan da’wah Islam. Mata kuliah ini akan mengkaji gerakan-gerakan tersebut diantaranya; gerakan Kristenisasi di Indonesia, Gerakan Syi’ah, Gerakan Ahmadiyah, LDII, Lia Eden, Sepilis, gerakan-gerakan laten lainnya seperti (kemusyrikan dan perdukunan, komunisme, atheism) dan lain-lain.
Referensi;
·         Wajib;
1.    TIM Penyusun MUI, Buku Panduan Mengenal dan Mewaspadai Penyimpangan Syi'ah di Indonesia,
2.    Mengapa kita Menolak Syi'ah; Kumpulan Makalah Seminar Nasional tentang Syi'ah di Aula Masjid Istiqlal, Penerbit: LPPI
3.    Ihsan Ilahi Dzhahir, Syi’ah wa Ahlul Bait, Pakistan: Idarah Turjuman Assunnah, tt
4.      Hartono Ahmad Jaiz, Aliran dan Faham sesat di Indonesia, Jakarta: Pustaka Al Kautsar, 2002
5.      Farid Ahmad Okbah, Ahlusunnah wal Jamaah dan Dilema Syi’ah di Indonesia, Jakarta: Prestasi Qur’ani, 2012
·         Pendukung;
6.    Sayyid Husain Al Musawwa, Lillahi Tsumma li At Tarikh,
7.    Ihsan Ilahi Dzahir, Melacak Ideologi Ahmadiyah, Jakarta: Penerbit WIP, 2008
8.    Umar Abduh, Pesantren Az Zaitun Sesat ?, Jakarta: Darul Haq, 2000
9.    Tim Ulin Nuha, Dirasatul Firaq, Solo: Pustaka Arafah, 2010
10.     Hartono Ahmad Jaiz, Ada Pemurtadan di IAIN, Jakarta: Pustaka Al Kautsar, 2006
11.     Mani’ bin Ahmad Al Juhni, Al Mausu’ah Al Muyassarah fi al Adyan wa al Mazahib al Mu’ashirah, Riyad: Darul Nadwah, 1418
12.    Qasim Nurseha Dzulhadi, Membongkar Kedok Liberalisme di Indonesia, Jakarta: Cakrawala Publising, 2013
13.     Anis Malik Toha, Trend Pluralsime Agama, Jakarta: Prespektif, 2002
14.    Syamsuddin Arif, Orientalisme dan Diabolisme Islam, Jakarta: Gema Insani Press, 2008
15.    Adnin Armas, Pengaruh Kristen Orientalis terhadap Islam Liberal, Jakarta: Gema Insani Press, 2003
16.    Adian Husaini, Wajah Peradaban Barat, Jakarta: Gema Insani Press, 2005
17.     M. Amin Jamaluddin, Ahmadiyah Menodai Islam, Jakarta: Penerbit LPPI, 2007
18.     M. Amin Jamaluddin, Kupas Tuntas LDII, Jakarta: Penerbit LPPI, 2007

6.        Penelitian dan Praktikum Da’wah
Mata kuliah ini diselenggarakan agar mahasiswa memiliki bekal lapangan berupa aplikasi-aplikasi teori-teori dalam da’wah terhadap masyarakat setempat. Mata kuliah ini diselenggarakan dan dievualuasi oleh dosen pembimbing setelah da’wah usai di laksanakanselama satu tahun (semester 3-4) diluar aktifitas perkuliahan sehari-hari. Dalam pertemuan pekanannya, mahasiswa diberikan beberapa materi seperti; Urgensi praktium da’wah, tehnik pemilihan tempat da’wah, membuat peta da’wah, penempatan da’wah, pembuatan kurikulum da’wah, medote pendekatan da’wah kepada usia anak dan orang tua, hingga kepada tehnik evaluasi da’wah.
Referensi;
1.    M. Natsir, Fiqih Da’wah, Jakarta: Media Dakwah, 2000
2.    M. Natsir & Yunan Nasution, Dakwah dan Tujuannya, Serial Media Dakwah No: 28
3.    M. Natsir, Da’wah Ilallah, Jakarta: Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia
4.    M. Natsir, Islam dan Kristen di Indonesia, Jakarta: Media Dakwah, 1983
5.    M. Natsir, Membangun Ummat dan Negara, Serial Media Dakwah, No: 26
6.    M. Natsir, Mencari Modus Vivendi Antar Ummat Beragama di Indonesia, Jakarta: Media Dakwah, 1983
7.    Al Madkhal ila ‘Ilm ad Da’wah, Al Bayanuni
8.    Syaikh Saud ibn Ibrahim ibn Muhammad al-Shuraim, Panduan Khutbah Jum’at, Pustaka Al Qalam
9.    Anis bin Ahmad bin Tahir, Petunjuk Nabi dalam Khutbah Jum’at, Pustaka Imam As Syafi’i
10.     Yusuf Al Qardhawi, Fiqih Ikhtilaf, Pustaka Rabbani
11.    Ahmad Sarwat, Fiqih Ikhtilaf, e-book
12.    Bambang Ridha & Metia Famiola, Social Mapping: Tehnik Pemetaan Social, Penerbit Informatika
13.    Buku Panduan Iqra'

1.        Penulisan Risalah
Mata kuliah ini disampaikan kepada mahasiswa agar mahasiswa memiliki kemampuan dalam penguasaan teori-teori penelitian (kualitatif & Kwantitatif) serta mampu mengaplikasikannya dalam kerangka penelitian da’wah baik yang bersifat studi kepustakaan (library research) maupun setudi lapangan (filed research). Mata kuliah yang disampaikan berisi tentang; Pangantar Penelitian Kualitatif dan Kuantitif, Metodologi Penelitian (I-8), teknik pemilihan judul, Sistematika proposal penelitian, teknik penulisan, teknik pembuatan proposal dan pendampingan pembutan judul dan proposal penelitian.
Referensi;
·         Wajib;
1.    Moh. Nazir, Metode Penelitian, Ghalia Indonesia.
2.    Tim, Panduan Penulisan Skripsi STID Mohammad Natsir
·         Pendukung;
3.    Imam Suprayogo, et. all., Metodologi Penelitian Sosial Agama, Bandung: Rosda Karya
4.    H. Kerlienger, Asas-asas Penelitian Behavioristik
5.    Suharsimi Arikunto, Manajemen Penelitian
6.    Masri Singarimbun dan Sofyan Effendi, Metode Penelitian Survey, Jakarta: LP3ES
7.    Engkus Kuswarno, Fenomenologi: metode penelitian komunikasi, Widya Padjadjaran, 2009.
8.    Pawito, Penelitian Komunikasi Kualitatif, LKiS, 2007
9.    Suwardi Endraswara, Metodologi Penelitian Folklor, MedPress, 2009.
10.    Alek Sobur, Metodologi Penelitian Kualitatif
11.    Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung PT. Remadja Rosdakarya, 2007
12.    Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif  Kualitatif dan R & D
13.    Irawan Soehartono, Metode Penelitian Sosial; Suatu Teknik Penelitian Bidang Kesejarhteraan Sosial dan Ilmu Sosial Lainnya, Bandung: Rosda Karya, 2002
14.    Dll

2.        Jurnalistik Da’wah
Mata Kuliah ini diberikan dengan tujuan agar mahasiswa mampu melakukan kegiatan-kegiatan yang terkait dengan jurnalistik seperti; mereportase kegiatan-kegiatan da’wah atau peristiwa-peristiwa serta berita-berita penting, menarasikan dengan baik, menulis artikel lepas, mampu membuat buletin da’wah, serta kegiatan-kegiatan lainnya. Oleh karena itu mata kuliah ini disajikan dalam bentuk pengenalan teori-teori praktis jurnalistik dan dilengkapi dengan terapan atau terjun langsung ke lapangan. Dengan demikian, diharapkan mahasiswa mendapatkan bekal dalam mendokumentasikan kegiatan-kegaitan da’wah serta mampu menyajikannya dalam laporan-laporan dan tulisan-tulisan menarik melalui media-media yang ada.
Referensi;
·         Wajib;
1.    Ahmad Y. Samantho, Jurnalistik Da’wah
2.    Faris Khairul Anam, Fiqih Jurnalistik
3.    Asep Syamsul M. Romly, Jurnalistik da’wah
·         Pendukung;
4.    Dja’far Assegaf, Jurnalistik Masa kini
5.    Hayati Irawan Teguh Meinenda, Tanya Jawab dasar-dasar jurnalistik
6.    M Wonohitoi, Berita, sifatnya, mencarinya dan menyusunnya
7.    Rosihan Anwar, Bahasa Jurnalistik Indonesia dan komposisi


3.        Retorika Da’wah
Mata Kuliah ini diberikan dengan tujuan membentuk kemampuan mahasiswa dalam beretorika secara baik dan benar dalam menyampaikan materi da’wah.Hal ini mengingat kegiatan da’wah tidak lepas dari retorika. Didalamnya dibahas Pengertian dan tujuan Retorika/Ilmu Khithabah, Sejarah perkembangan retorika pada zaman Yunani Kuno dan Romawi Kuno, Sejarah perkembangan retorika pada zaman Abad pertengahan dan modern, Hubungan retorika dengan ilmu lainnya, Jenis-jenis retorika dilihat dari segi; persiapan, teknik penyimpanan, dan isi, Cirri-, ciri retorika yang baik, Teknik mempersiapkan naskah penyampaian retorika, Teknik membuka dan menutup pidato, Sifat-sifat pidato; persuasive, informative, rekreatif (taknik humor), Pembinaan teknik berbicara; Prasyarat organisasi dan bahasa, Membina mental pribadi sebelum berpidato, Menganalisis kesalahan dan lain-lain.
Referensi;
·         Wajib;
1.      Bakhtiar Ali, Retorika Kontemporer, Depok: Fisif UI, 1992
2.      Yusuf Qardwahi, Retorika, Jakarta: Pustaka Al Kautsar, 2008
·         Pendukung;
3.    Datok Tombak Alam, Kunci Sukses Penerangan dan Dakwah, Jakarta: Rineka Cipta, 1987
4.    Dale Carnegie, Cara yang paling Mudah untuk Berbicara dan Berpidato, Bandung: Pioneer, 1986
5.    Dori, W. Hendrikus, Retorika, Yogyakarta: Kanisius, 1991
6.    Gorys Keraf, Komposisi, Jakarta: Gramedia, 1990
7.    Gorys Keraf, Diksi dan Gaya, Jakarta: Gramedia, 1990
8.    Gorys Keraf, Argumentasi dan Narasi, Jakarta: Gramedia, 1991
9.    Gorys Keraf, Komunikasi Lisan, Jakarta: Gramedia, 1992
10.     I.Gusti Ngurah Oka, Retorika Sebuah Tinjauan Pengantar, Bandung: Terate: 1996
11.     Wahidin Saputra, Diktat Ilmu Retorika, Jakarta: FDK. UIN Syarif Hidayatullah, 2000
12.     Dll

4.        Social Enterprenuership
Mata Kuliah ini disampaikan agar mahasiswa memiliki kemampuan untuk menguasai teori-teori pengembangan diri terkait dengan kewirausahaan secara mandiri baik untuk pribadi maupun pengembangan diri terhadap masyarakat secara social sebagai bagian dari tanggungjawab da’wah. Materi ini meliputi kajian tentang pengantar ilmu social, pengantar ilmu wirausaha, meningkatkan skill dan kemampuan mandiri da’I, merumuskan kegiatan-kegaitan kewirausahaan (berternak, bercocok tanam, berdagang, teknik, dll), menyususn perencanaan, analisa kelayakan, bentuk-bentuk kepemilkan usaha, aspek hukum, strategi pemasaran, pengembangan masyarakat melalui kegiatan kewirausahaan, pendampingan masyarakat, dan lain-lain.
Referensi;
·         Wajib;
1.    Ahmad Juwaini, Social Enterprise, Jakarta: Ekspose Dompet Dhuafa
2.    H.M. Syahirul Yusuf, Spiritual Enterpreneurship, Jakarta: Lentera Ilmu Cendekia, 2000.
·         Pendukung;
3.    Fait Yusuf, Rahasia Jadi Enterpreneur Muda, Bandung: Pustaka Mizan
4.    Sardy Wahyudi, Enterpreneurial Branding and Selling, Yogyakarta: Graha Ilmu Mulia
5.    Chris Steyaert, Enterpreneurship As Social Change, EE
6.    Buchari Alma, Kewirausahaan Untuk Mahasiswa dan Umum, Bandung: Alfabeta, 2009

5.        Pelatihan Skil Dakwah
Matakuliah ini membekali mahasiswa tentang bentuk-bentuk pelatihan sejumlah skil penunjang da’wah yang harus dikuasai. Beberapa penunjang da’wah yang ditekankan adalah; kemampuan menulis, imam dan khatib’, penggunaan maktabah syamilah, penyelenggaraan jenazah, metode pengajaran dan terjemah al Qur’an,ThibbunNabawi, Bela Diri, dan Tata Boga. Pelatihan-pelatihan ini diberikan dalam bentuk sertifikasi, dan dapat ditambahkan sesuai dengan kebutuhan di lapangan. Pelatihan tersebut dipandang penting dalam kegiatan da’wah seorang da’i mengingat kebutuhan dan harapan masyarakat yang cukup besar.
Referensi;
·         Wajib;
1.    Modul Metode Iqra’ AMM Yogyakarta
2.    Syuraim, Panduan Khutbah Jum’at, Pustaka Al Qalam
3.    Abdullah bin Muhammad As Sadhlan, Sembuhkan penyakitmu dengan Ruqyah As Syar’iyyah, Pustaka As Sunnah
4.    Sa’id bin Wahf Al Qahthani, Fiqih Shalat Berjamaah, Pustaka As Sunnah
5.    Muhammad Nashiruddin Al Bani, Ahkam Al Janaiz, Pustaka Imam As Safi’i.
·         Pendukung;
6.    Taufik Hamim Efendi, Jurus Jitu Menghafal Al Qur’an, Depok: Tauhid Media Center
7.    Farid Wajdi, Quantum Tahfidz,
8.    Abdullah bin Abdurrahman Al Jibrin, Shalat Jenazah disertai Panduan Pengurusan Jenazah, Pustaka At Tibyan
9.    Ghanim bin Shalih bin Sadlan, Fiqih Shalat Berjamaah, Pustaka As Sunnah
10.    Anis bin Ahmad bin Tahir, Petunjuk Nabi dalam Khutbah Jum’at, Pustaka Imam As Syafi’i
11.     Ameli Agam, Menulis Proposal, Pustaka
12.    Adi Handoko, Cara Praktis Membuat Proposal Anti Gagal,
13.    Yusuf Al Qardhawi, Fiqih Ikhtilaf, Pustaka Rabbani
14.    Ahmad Sarwat, Fiqih Ikhtilaf, e-book
15.    Dodi Mawardi, Cara Mudah Menulis Buku, Pustaka Pas
16.    Ibnu Qayyim, Metode Pengobatan Nabi, Griya Ilmu
17.    Bambang Ridha & Metia Famiola, Social Mapping: Tehnik Pemetaan Social, Penerbit Informatika
Keterangan Tambahan:
1)   Mata Kuliah Akademi Da`wahIndonesia disusun sebagaimana perkuliahan di STID Mohammad Natsir untuk tahun pertama dan kedua. Hanya saja, dalam aspek pelaksanaannya STID Mohammad Natsir memberikan jadwal pelajaran yang lebih banyak dari jatah waktu SKS sebagaimana disebutkan di atas. Misalnya, mata kuliah bahasa Arab diberikan setiap hari dengan alokasi waktu 4 – 5 jam. Demikian pula materi tahfizh yang diadakan halaqahnya setiap hari di waktu pagi dan sore.
2)   Selain mata kuliah wajib, penyelenggara ADI diharapkan memberikan peluang kepada mahasiswa untuk mengambil mata kuliah pilihan yang merupakan mata kuliah skil dalam bidang da’wah. Apabila mahasiswa memiliki potensi dasar yang baik dalam da’wah bil qalam maka alternatif pilihannya adalah mata kuliah dan praktek Jurnalistik Da’wah. Apabila mahasiswa memiliki potensi dasar pada aspek da’wah bil lisan maka pilihannya adalah matakuliah dan praktek Retorika Da’wah. Apabila mahasiswa memiliki potensi dasar pada aspek da’wah bil hal maka pilihannya adalah matakuliah dan praktek Social Enterpreneurship.Sedangkan bagi mahasiswa yang memiliki berbagai potensi dasar maka dapat mengambil mata kuliah pilihan lebih dari satu.
3)   Mata kuliah lokal dapat ditambahkan dengan kebijakan pimpinan Akademi Da’wah Indonesia dan Dewan Dewan setempat yang disesuaikan dengan tuntutan da’wah di masing-masing wilayah. 

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. ADI LAMPUNG - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger